Kutuk Serangan Israel ke Jalur Gaza

Kamis, 15 Maret 2012 – 05:24 WIB

JAKARTA - Rententan serangan jet tempur Israel di Jalur Gaza, Palestina sejak Jumat pekan lalu telah menewaskan sedikitnya 20 orang. Pemerintah Indonesia mengutuk serangan Israel ini. Apalagi, ada beberapa korban tewas adalah warga sipil Palestina.

Pernyataan pengutukan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa di Jakarta kemarin. "Pemerintah Indonesia secara keras kutuk serangan udara Israel tersebut," katanya. Pihak Indonesia kian gemas terhadap ulah Israel ini setelah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bersumpah akan terus memerintahkan serangan udara untuk membalas serangan roket yang dilancanrkan pejuang Palestina.

Menurut Marty, penyerangan Israel yang telah menyebabkan jatuhnya korban sipil tidak berdosa, kian memantik ketegangan di kawasan tersebut. Untuk itu, Indonesia menyerukan berbagai pihak untuk dapat ikut menghentikan tindakan brutal dan tidan berprikemanusian yang dilakukan Israel terahdap warga sipil Palestina ini. "PBB harus berada di garis terdepan dalam menghentikan kekerasan di Jalur Gaza," katanya.

Untuk itu, Marty menegaskan PBB perlu mendorong ada perundingan langsung antara Palestina dan Israel. Menurutnya, kekerasan tidak akan memberikan solusi bagi penyelesaian konflik Israel dan Palestina.

"Indonesia senantian konsisten memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina untuk merdeka dan berdaulat di tanah airnya sendiri" kata dia. Sehingga, masyarakat Palestina bisa hidup berdampingan dalam damai dengan negara-negara di sekitarnya.

Pemerintah Indonesia sudah menjalankan beberapa cara untuk mendukung kedaulatan rakyat Palestina. Diantaranya, memanfaatkan peran sebagai Ketua ASEAN 2011, Indonesia mendorong negara-negara anggota ASEAN untuk ikut mendukung kedaulatan rakyat Palestina. Selain itu, juga ada bentuk kerjasama pelatihan aparat pemerintah Palestina di Indonesia.

Upaya lainnya adalah dalam bidang pendidikan. Caranya, Indonesia memanfaatkan peran UNESCO yang lebih dulu mengakui kedaulatan atau keanggotaan Palestina. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), menyulurkan bantuan sebesar USD 10 juta atau sekitar Rp 91,6 miliar kepada UNESCO. Sumbangan itu di antaranya harus dialokasikan untuk pembangunan pendidikan di Palestina. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Taliban Terus Incar Tentara AS di Afghanistan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler