La Nyalla Keluarkan Manifesto Asli

Selasa, 20 Maret 2012 – 04:25 WIB
La Nyalla Mattaliti. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos

JAKARTA-Beredarnya manifesto-manifesto palsu yang dikutip beberapa media membuat PSSI pimpinan La Nyalla berang. Otoritas tertinggi sepak bola Indonesia yang baru saja lahir dari Kongres Luar Biasa (KLB) Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) dua hari lalu mengeluarkan keputusan manifesto asli, kemarin.

’’Manifesto itu hanya ada enam poin. Poin yang ke tujuh yang dikutip beberapa media itu palsu,’’ jelas Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattaliti seperti dikutip dari rilis resminya yang dikirim ke INDOPOS (Grup JPNN) tadi malam.

La Nyalla menjelaskan, manifesto itu di antaranya perlunya melakukan reformasi Statuta PSSI, terutama pada aspek kedaulatan anggota, struktur organisasi dan aspek decision policy. Poin kedua, perlu memberikan penekanan pada penguatan Liga Profesional yang independen. ’’Sementara poin ketiga melakukan reformasi liga amatir,’’ jelas mantan ketua Pengprov Jawa Timur itu.

Lebih lanjut dia mengatakan, poin keempat adalah perlunya melakukan penguatan pada kedaulatan klub. Selama ini eksistensi klub terganggu karena intervensi pihak lain. Selain itu perlu melakukan dan membangun komunikasi intensif dengan FIFA, AFC, dan AFF, pemerintah dan masyarakat.

La Nyalla juga menginginkan agar segera memproteksi kredibilitas PSSI dari tindakan oknum-oknum PSSI yang melakukan tindakan hukum tidak sesuai amanah Statuta PSSI, tidak menjalankan hasil kongres serta tidak mengambil keputusan pada level Rapat Komite Eksekutif sebagaimana diamanatkan Pasal 38 Statuta PSSI.

Mantan anggota Exco PSSI pimpinan Djohar Arifin itu menambahkan, Liga Indonesia adalah pengelola Liga Super yang sah menurut hukum sesuai Statuta dan hasil Kongres Bali. ’’Kami mengingatkan semua pihak untuk tidak melakukan hubungan hukum dengan Liga Primer Indonesia untuk menghindarkan dari kemungkinan akibat hukum yang terjadi,’’ ujar dia.

Hasil manifesto baru PSSI akan dituangkan secara lengkap ke dokumen yang khusus dibuat untuk itu dan menjadi bagian tak terpisahkan dari putusan pra kongres PSSI-KPSI ini untuk kemudian disampaikan kepada semua anggota PSSI, AFC dan FIFA serta masyarakat luas.

Sementara itu, PSSI versi Djohar Arifin mengambil sikap tegas terhadap para peserta KLB versi KPSI di Hotel Mercure, Jakarta, kemarin. Melalui kuasa hukumnya, Patrick Mbaya, PSSI melayangkan gugatan ke pengadilan arbitrase untuk olahraga atau CAS terkait keabsahan peserta KLB.

’’Gugatan ini kita layangkan berdasarkan fakta yang dirilis panitia KLB KPSI yang menyebutkan bahwa kegiatan mereka dihadiri 81 voters dan 415 anggota biasa yang bukan pemilik suara,’’ kata anggota Komite Disiplin PSSI, Catur Agus Saptono, melalui situs resmi PSSI.

’’Memangnya anggota PSSI yang punya mandat untuk menghadiri kegiatan kongres itu ada berapa" Kok jumlahnya besar sekali, berarti ada indikasi tindakan pengatasnamaan yang melanggar peraturan. Makanya, melalui kuasa hukum kami, yakni Patrick Mbaya, PSSI layangkan gugatan ke CAS,’’ lanjutnya. (lis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Pemain Cedera Mulai Membaik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler