jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Nyalla Mahmud Mattalitti menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (23/1).
Dalam pertemuan empat mata sekitar 40 menit, La Nyalla menyampaikan semua temuan dan aspirasi dari daerah yang dikunjungi.
BACA JUGA: La Nyalla Rogoh Kocek Pribadi untuk Korban BanjirÂ
“Saya sampaikan semua aspirasi dan temuan masalah di daerah secara langsung kepada presiden agar menjadi perhatian eksekutif,” kata La Nyalla.
Sebelumnya, La Nyalla sudah melakukan kunjungan kerja ke berbagai provinsi, seperti Aceh, Lampung, Bangka Belitung, Bengkulu, dan Jawa Timur, di sejak November 2019 hingga Januari 2020.
BACA JUGA: La Nyalla Mattalitti dan Puan Maharani Bersilahturahmi di Tanah Suci
Nyalla mengatakan soal hasil kunjungan ke Aceh, ia menyampaikan adanya keinginan pemerintah setempat agar dana otonomi khusus (otsus) yang akan berakhir tujuh tahun ke depan diperpanjang. Namun, di satu sisi perlu dilakukan evaluasi atas implementasi dana tersebut.
“Di Lampung saya juga sampaikan adanya perbedaan pandangan antara pemerintah provinsi dengan Kementerian ATR/BPN tentang luasan lahan pertanian di provinsi lumbung padi itu. Juga keinginan Lampung untuk memiliki sport center dan nasib tambak udang di Dipasena,” kata La Nyalla.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Ramai-Ramai Bela Nasib Honorer Hingga Anies Baswedan vs Ahok
Terkait hasil kunker ke Babel, Nyalla menyampaikan ihwal temuan dinamika dunia usaha terkait timah, termasuk zonasi wilayah yang perlu menjadi perhatian.
“Masukan dari masyarakat pariwisata agar KEK di Bangka segera ditetapkan juga menjadi salah satu materi,” ujarnya.
La Nyalla juga menyampaikan kepada Jokowi soal keinginan Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk membuka konektivitas antardaerah, terutama akses tol Trans Sumatera dan jalur kereta api dari Sumatera Selatan untuk mendukung rencana pengembangan Pelabuhan Pulau Baai. Tidak Cuma itu, adanya keluhan dari kalangan dunia usaha di Bengkulu.
Dia menambahkan temuan dan aspirasi daerah di Jawa Timur juga disampaikan kepada presiden. Menurut dia, indikasi adanya praktik tidak sehat dalam dunia usaha, terkait dominasi pekerjaan jasa konstruksi oleh BUMN Karya juga dilaporkan ke presiden.
“Ini menjadi salah satu rekomendasi Kadin Jatim dalam musyawarah provinsi Desember kemarin. Selain itu, saya laporkan juga aspirasi dari KONI Jatim tentang keberatan mereka terhadap pengurangan cabang olahraga di PON XX tahun ini,” urainya.
La Nyalla menyatakan secara umum semua aspirasi dari daerah yang disampaikan kepada presiden bertujuan agar pola pembangunan Indonesia sentris yang dicanangkan Jokowi benar-benar terlaksana di daerah.
Termasuk Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 2019 tentang Percepatan Kemudahan Berusaha, dapat benar-benar dirasakan oleh para pengusaha di daerah.
“Sebab wajah Indonesia harus dilihat dari wajah 34 provinsi. Itulah mengapa aspirasi dan temuan kunjungan saya ke setiap provinsi akan saya laporkan langsung kepada presiden. Insyaallah nanti secara periodik saya akan bertemu presiden untuk menyampaikan hasil temuan dan aspirasi daerah dalam kunjungan kerja ke 34 provinsi di Indonesia,” ujarnya. (boy/ikl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy