jpnn.com - JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, La Ode Ida, menyatakan mengutuk kekerasan berupa pembakaran rumah ibadah (gereja) di Singkil Aceh, karena bertentangan dengan konstitusi, Pancasila, dan nilai-nilai HAM universal.
“Tapi, sebagai bangsa, kita tidak boleh hanya menyalahkan, tapi harus instrospeksi atas kebijakan yang berlaku, dan contoh kasus-kasus yang terjadi di daerah lain, dan sekaligus cara penyelesaian masalahnya yang cenderung tak berkeadilan,” kata La Ode Ida, Kamis (15/10).
BACA JUGA: Tersangka KPK, Rio Capella Segera Disingkirkan NasDem
Menurut Ida, ingat peristiwa di Tolikara, Papua, pada idul fitri lalu, di mana warga Muslim dilarang sholat ied dan fasilitas ekonomi dan rumah ibadah mereka dibakar atau terbakar karenanya.
“Pelaku dari pihak Gereja GIDI pun tidak dikenakan sanksi apapun hingga sekarang. Kan aneh. Selain itu, ada juga daerah tertentu yang tidak membolehkan pendirian masjid untuk tempat ibadah komunal para warga Muslim,” ungkapnya.
BACA JUGA: Gerindra: Jokowi Minim Prestasi, Nilainya Ini
Pemerintah pusat atau pihak berwajib lanjutnya, tidak menangani berbagai persoalan itu secara serius, sehingga tidak perlu heran kalau ada kelompok masyarakat di daerah yang berani melakukan hal yang sama.
“Kasus di Singkil kali ini, bukan mustahil, terinspirasi oleh kasus di Tolikara itu, sekaligus melampiaskan dendam atas perasaan saudara semuslim yang dialami di Tolikara atau daerah lain yang melarang pendirian masjid itu,” ujarnya.
BACA JUGA: Kolega Kaget Sekjen NasDem jadi Tersangka KPK
Dalam konteks ini, mestinya pihak berwenang harus juga berlaku adil dengan mengambil contoh penyelesaian kasusnya seperti di Tolikara. “Namun pada saat itu pulalah muncul ancaman serius ke depan, yakni potensi konflik juga bernuansa SARA,” ujar mantan senator dari Sulawesi Tenggara ini.
Maka kata Ida, pemerintah harus duduk secara khusus membicarakan potensi masalah ini. “Jika tidak, sekali lagi, akan jadi bom waktu dengan berbagai korbannya. Itu semua merupakan bagian potensi yang akan jadi warga bangsa ini ke depan akan terbelah.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kinerja Pemerintahan Jokowi Selama Setahun, Nilainya...
Redaktur : Tim Redaksi