Ini tercapai berkat peningkatan marjin laba bersih yang dicapai perseroan. Margin laba bersih naik menjadi menjadi 6,27 persen pada posisi Desember 2012 dibandingkan periode per Desember 2010 sebesar 2,84 persen.
Presiden Direktur PT ABM Investama Tbk Andi Djajanegara mengatakan, "Pertumbuhan ini merupakan hasil dari model bisnis terintegrasi tambang batu bara yang ditopang secara kuat oleh segmen jasa kontraktor tambang, penyedia jasa kelistrikan, logistik terintegrasi, dan jasa engineering," ungkapnya.
Segmen kontraktor pertambangan, diakuinya, telah memberikan kontribusi yang besar kepada pendapatan perseroan dengan kontribusi pendapatan terbesar yakni Rp 2,955 triliun atau 44 persen terhadap pendapatan konsolidasi ABM.
Posisi kas dan setara kas pada Desember 2011 yang tumbuh 285,34 persen atau Rp 1,67 triliun dibandingkan pencapaian 2010 sebesar dari Rp 433,04 miliar. Posisi aset ABMM pada Desember 2011 pun meningkat signifikan 102,66 persen menjadi Rp 9,88 triliun dari posisi Desember 2010 sebesar Rp 4,89 triliun. "Kuatnya posisi kas perseroan membuat ABM memiliki kemampuan yang tinggi untuk melakukan ekspansi usaha di 2012," katanya. (ari)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mandiri Kejar Sukses dengan Transparansi
Redaktur : Tim Redaksi