JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Henry Ho, menyatakan bahwa dalam tahun 2011 lalu Bank Danamon meraih laba bersih setelah pajak konsolidasi (NPAT) sebesar Rp3,336 triliun. Angka itu naik 16 persen dibandingkan dengan laba bersih setelah pajak untuk tahun 2010 yang hanya sebesar Rp2,883 triliun.
"Terjadinya peningkatan NPAT tahun 2011 sebesar 16 persen itu antara lain didukung oleh pertumbuhan kredit yang kuat di segmen-segmen mass market dan usaha kecil dan menengah (UKM) serta pertumbuhan dalam fee income," kata Henry Ho, dalam acara paparan kinerja Danamon Tahun 2011, di Jakarta, Selasa (14/2).
Selain itu, lanjutnya, Danamon juga berhasil melaksanakan penawaran saham terbatas (rights issue) di tahun 2011, yang menguatkan permodalan untuk melanjutkan perkembangan bisnis. Meningkatnya laba bersih Danamon 2011 yang dicerminkan oleh peningkatan kredit menjadi investment grade, sesungguhnya terlepas dari persoalan hutang yang dialami negara-negara Eropa dan lambannya proses pemulihan ekonomi Amerika Serikat.
"Kondisi usaha yang kondusif di Indonesia, memungkinkan kami untuk mencapai tingkat pertumbuhan kredit yang cukup tinggi,” tegas Dirut Danamon.
Pada kesempatan yang sama, Direktur dan Chief Financial Officer Danamon, Vera Eve Lim menambahkan pertumbuhan kredit yang kuat di semua lini bisnis Danamon juga diiringi oleh penerapan prinsip-prinsip perbankan yang prudent, menjunjung tinggi kehati-hatian dan kedisiplinan.
Hal tersebut, lanjutnya, memungkinkan Danamon menurunkan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loans. Pada akhir 2011, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans/NPL) membaik, menjadi 2,5 persen dibandingkan 3,0 persen pada akhir 2010.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semen Gresik Bangun Pabrik Rp 1,2 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi