Pabrik berkapasitas 600 ribu ton per tahun tersebut bakal dibangun dua tahun mendatang. Artinya, pembangunan pabrik dengan kalkulasi sebesar USD 200 per ton akan digeber setelah edisi 2014.
”Ya. Itu merupakan rencana besar perseroan. Paling setelah 2014 mendatang,” tutur Dwi Sutjipto, Direktur Utama Semen Gresik, di Jakarta.
Dwi menyebut sumber pendanaan belum bias dipastikan. Hanya untuk sebagian dari kas dan sisanya berasal dari pembiayaan eksternal.
Selain itu, proyek itu dilakukan secara bertahap. Di mana manajemen telah memulai dengan membangun pabrik pengemasan atau packing plant di Sorong akhir tahun lalu. ”Harapannya packing plant beroperasi Agustus 2012 mendatang,” Dwi menuturkan dengan penuh harap.
Kapasitas packing plant sebesar 600 ribu ton per tahun dengan investasi Rp 250 miliar. Secara teknis, packing plant mengemas semen curah yang dikapalkan perseroan dari lokasi pabrik di daerah lain.
Sementara ini, sumber semen direncanakan berasal dari pabrik Semen Tonasa di Makassar. Pemasaran semen di Papua selama ini juga di bawah manajemen anak usaha SMGR ini.
Untuk dermaga, manajemen berencana membangun fasilitas sepanjang 150 meter yang mampu menampung kapal berbobot 10 ribu dwt. Lokasi pabrik berada di kawasan industri Arar, distrik Miyamuk,kabupaten Sorong.
Setelah pabrik kemasan beroperasi, tambah Dwi, pihaknya bakal melanjutkan tahap selanjutnya yaitu membangun pabrik grainy plant.
Pabrik ini bakal memeroses bahan setengah jadi menjadi produk akhir.
“Jadi, ada peningkatan proses produksi. Dari sekadar mengemas, grainy dan nantinya pabrik terintegrasi penuh,” imbuh Dwi.
Mengerjaan secara bertahap dilakukan perseroan menyusul terbatasnya ketersediaan infrastruktur di Papua. Nah, pembangunan pabrik semen itu untuk merangsang dan memancing pemerintah daerah setempat memacu pembangunan infrastruktur. Manajemen mengklaim menguasai pangsa pasar antara 60-70 persen di kawasan timur meliputi Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Sementara packing plant Papua merupakan bagian dari rencana jangka panjang perseroan guna memiliki jaringan pabrik pengemasan. Perseroan berambisi mengoleksi 35 unit pabrik packing plant hingga 2015 mendatang. Dan, saat ini packing plant eksisting mencapai 18 unit.
Estimasi investasi satu pabrik mencapai USD 10 juta. Dengan begitu, seluruh kebutuhan dana menembus USD 170 juta atau sekitar Rp 1,53 triliun.
Kapasitas produksi antara 200-300 ribu ton per tahun. Sementara itu, untuk tahun 2012, perseroan akan membangun empat pabrik pengemasan di berberapa daerah. Diantaranya Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, dan Kepulauan Riau. Pemilihan lokasi itu guna menghemat biaya pengiriman.
Efisiensi biaya transportasi mencapai Rp 6-9 miliar per tahun.
“Penghematan bisa mencapai Rp 20-30 ribu per ton dengan kisaran kapasitas produksi hingga 300 ribu ton,” tambah Ahyanizzaman, Direktur Keuangan Semen Gresik. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BII Ekspansi ke Daerah
Redaktur : Tim Redaksi