jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membagikan dividen Rp 4,9 triliun atau Rp 200 per saham kepada para pemegang saham.
Jumlah dividen yang dibagikan mencapai 24 persen dari total laba bersih tahun buku 2016 yang mencapai Rp 20,6 triliun.
BACA JUGA: Ssttt... BCA, BRI dan Bukopin Pilih Dukung Anies-Sandi
Pembagian dividen tersebut naik tipis dari porsi dividen pada 2015.
Kala itu, dividen yang dibagikan Rp 3,9 triliun atau 22 persen dari laba bersih.
BACA JUGA: Fantastis, Laba Bank DKI Meroket 178 Persen
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan, peningkatan pembagian dividen itu tidak menggerus rasio kecukupan modal (CAR) perseroan.
’’Penguatan modal di BCA menjadi 21,9 persen. Minimum untuk sistemik bank itu di 18 persen cukup lah,’’ ucapnya setelah rapat umum pemegang saham (RUPS) di Jakarta, Kamis (6/4).
BACA JUGA: BTN Target Pertumbuhan Hingga 23 Persen
Perseroan dan entitasnya mencatat kinerja pertumbuhan laba bersih 14,4 persen atau mencapai Rp 20,6 triliun.
Pada 2015, laba bersih BCA tercatat Rp 18 triliun.
Bonus untuk direksi dan komisaris perseroan masih sama dengan 2015, yakni 1,5 persen dari laba bersih atau sekitar Rp 309,09 miliar.
Sementara itu, harga saham BBCA hari ini ditutup naik 1,76 persen menjadi Rp 17.325.
Itu adalah harga BBCA tertinggi selama saham tersebut diperdagangkan di lantai bursa.
Kemarin nilai perdagangan saham BBCA mencapai Rp 404 miliar.
Saham BBCA menjadi salah satu yang paling ramai diperdagangkan di lantai bursa kemarin.
Nilai kapitalisasi pasar BBCA mencapai Rp 422,87 triliun dan menjadi saham dengan market cap tertinggi ketiga di bursa.
Asing masih berminat pada saham tersebut dengan mencatat net buy Rp 213 miliar.
Di bagian lain, BCA mencatat dana repatriasi yang masuk mencapai Rp 58 triliun atau hampir 40 persen dari total dana repatriasi Rp 147 triliun.
Sekitar Rp 12 triliun dari dana repatriasi yang masuk lewat BCA sudah ditempatkan ke produk nonperbankan.
’’Ada yang ke SBN (surat berharga negara), saham, macam-macam,’’ kata Jahja. (rin/c15/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Minyak Turun, PGN Raih Laba Bersih Rp 4 Triliun
Redaktur & Reporter : Ragil