jpnn.com, JAKARTA - Bank Tabungan Negara (BTN) membagikan dividen sebesar 20 persen dari laba bersih atau sekitar Rp 523,78 miliar.
Sisanya, sebesar 80 persen atau setara Rp 2,09 triliun sebagai laba ditahan.
BACA JUGA: Laba Bersih Rp 2,6 T, BTN Hanya Sebar Dividen Rp 523 M
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, nilai permodalan dianggap cukup untuk melakukan ekspansi bisnis tahun ini.
“Porsi dividen yang 20 persen itu mencerminkan perhatian pemerintah kepada BTN untuk fokus meningkatkan kredit pemilikan rumah (KPR),” kata Maryono, akhir pekan kemarin.
BACA JUGA: BTN Sebar Dividen Rp 523,7 miliar
Porsi dividen BTN merupakan yang terendah dibanding tiga bank BUMN lainnya dari tahun buku 2016.
“Laba Rp 2,6 triliun, 20 persen dibagikan kepada pemegang saham dan 80 persen sebagai laba ditahan,” imbuhnya.
BACA JUGA: Turunkan NPL Hingga 2,8 %, BTN Layak Diapresiasi
Di sisi lain, Direktur BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan, porsi dividen yang diberikan kepada pemegang saham memang usulan manajemen ke Kementerian BUMN.
Perseroan mematok angka itu lantaran menargerkan pertumbuhan tinggi pada tahun ini.
“Pertama kami memang mengusulkan 20 persen dan itu diterima BUMN. Kenapa? Kami bilang punya target pertumbuhan relatif paling tinggi di antara bank-bank BUMN, yaitu 21-23 persen loan-nya. Perlu kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) yang memadai,” imbuh Iman. (ers)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lewat Cara ini, BTN Dorong Kesejahteraan Petani
Redaktur & Reporter : Ragil