Laba Bersih Rp 2,6 T, BTN Hanya Sebar Dividen Rp 523 M

Minggu, 19 Maret 2017 – 01:04 WIB
BTN. Foto: Jawa Pos/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) hanya membagikan dividen sebesar Rp 523,8 miliar kepada pemegang saham.

Padahal, laba bersih bank pelat merah itu mencapai Rp 2,6 triliun pada 2016 lalu.

BACA JUGA: BTN Sebar Dividen Rp 523,7 miliar

Artinya, BTN hanya membagikan dividen setara 20 persen dari laba bersih.

Porsi pembagian dividen BTN menjadi yang terkecil jika dibandingkan dengan bank-bank milik negara lainnya.

BACA JUGA: Turunkan NPL Hingga 2,8 %, BTN Layak Diapresiasi

Misalnya, BNI yang membagikan dividen 35 persen dari laba bersih.

Sementara itu, BRI membagikan dividen 40 persen dari laba bersih.

BACA JUGA: Lewat Cara ini, BTN Dorong Kesejahteraan Petani

Porsi dividen BTN bahkan kurang dari separuh dividen Bank Mandiri yang sebesar 45 persen dari laba bersih.

Padahal, Bank Mandiri sedang menghadapi tekanan kredit macet yang berimplikasi pada menurunnya laba bersih akibat pencadangan.

Direktur BTN Iman Nugroho Soeko menyatakan, pembagian dividen 20 persen dari laba bersih dilakukan karena memperhitungkan target pertumbuhan kredit perseroan.

Tahun ini BTN menargetkan pertumbuhan kredit 21–23 persen.

Karena itu, dibutuhkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio) yang memadai.

 ’’Kami memang mengusulkan 20 persen dan usulan 20 persen itu diterima Kementerian BUMN,’’ kata Iman.

Pertumbuhan kredit BTN tahun lalu cukup tinggi, mencapai 18,34 persen secara year-on-year (yoy).

Dengan target pertumbuhan kredit lebih dari 20 persen, bank berkode emiten BBTN itu merasa permodalan yang kuat menjadi kuncinya.

Pembagian dividen 20 persen dari laba bersih sedikit memengaruhi CAR perseroan.

CAR pun menurun tipis 0,6 persen dari 20,3 persen menjadi 19,7 persen.

’’Dengan melakukan ekspansi kredit, nanti (CAR) turun lagi. Kami jaga CAR tahun ini sampai 17,5 persen,’’ ujarnya.

Ekspansi kredit BTN masih mengandalkan mortgage sebagai bisnis inti perusahaan.

Produk baru seperti kredit pemilikan rumah (KPR) mikro dan produk mandatory seperti KPR fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) akan menjadi motor penggerak pertumbuhan kredit BBTN. (rin/c14/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BTN Tambah Kantor Cabang di Banyuwangi


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BTN   dividen  

Terpopuler