jpnn.com, JAKARTA - Emiten di sektor strategis seperti perbankan dan konstruksi yang masuk indeks LQ45 membukukan kinerja positif pada kuartal pertama 2018.
Salah satunya adalah PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang membukukan laba bersih sebesar Rp 1,52 triliun.
BACA JUGA: Tersangka Insiden Rusun Pasar Rumput Segera Diumumkan
Jumlah itu melonjak 313,44 persen secara year-on-year (yoy). Pada periode yang sama 2017, laba WSKT Rp 367,71 miliar.
Sementara itu, portofolio kredit PT Bank Central Asia Tbk (BCA) meningkat 15 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 470 triliun.
BACA JUGA: Tarminah Tewas di Proyek Rusun, Kontraktor Kena Tipiring
Di sisi lain, dana giro dan tabungan naik 11,3 persen menjadi Rp 451 triliun. Pertumbuhan laba bersih BCA pun naik 10,4 persen menjadi Rp 5,5 triliun.
”BCA berhasil mencapai kinerja bisnis yang positif sejalan dengan mendukung kebutuhan pembiayaan nasabah, tetapi bisa mempertahankan pertumbuhan dana CASA (current account saving account),” ujar Presiden Direktur BBCA Jahja Setiaatmadja, Rabu (25/4).
BACA JUGA: Kecelakaan Kerja Tewaskan Warga, Waskita Segera Diperiksa
Di sisi lain, emiten aneka industri seperti PT Astra International Tbk (ASII) mencatat laba yang menurun.
Laba bersih ASII turun dua persen (yoy) menjadi Rp 4,98 triliun.
Itu terjadi saat pendapatan perseroan masih tumbuh 14,43 persen menjadi Rp 55,82 triliun.
Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto mengungkapkan, Grup Astra mengalami penurunan kinerja pada sebagian segmen bisnisnya.
Khususnya kinerja pada segmen otomotif roda empat dan agrobisnis.
Penurunan kinerja itu lebih tinggi daripada peningkatan kinerja pada segmen alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi.
Meski begitu, Prijono optimistis kinerja kali ini akan membaik.
“Grup Astra akan terus mendapat keuntungan dari harga batu bara yang stabil, sementara persaingan di pasar mobil diperkirakan semakin meningkat,” kata Prijono. (rin/c7/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Proyek Rusun Waskita Digarap Polres Metro Jaksel.
Redaktur & Reporter : Ragil