jpnn.com, JAKARTA - Laboratorium Suara Indonesia (LSI) melakukan survei tentang tokoh-tokoh yang memiliki peluang maju di Pilpres 2024 dan menjadi penerus Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Direktur Eksekutif LSI Albertus Dino mengatakan dalam survei kali ini mereka menggunakan metode field study yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data primer melalui wawancara mendalam dengan institusi dan stakeholder yang relevan.
BACA JUGA: Kader Golkar Dituntut Menggaungkan Keberhasilan Kinerja Airlangga di Bidang Ekonomi
"Metode ini memiliki kelebihan yaitu pada kemampuannya untuk menggali detail aspek-aspek partisipasi dan preferensi masyarakat dalam Pemilu 2024," ujar dia dalam siaran persnya, Jumat (16/12).
Kemudian untuk para responden, yakni masyarakat yang telah memenuhi persyaratan sebagai wajib pilih atau berusia 17 tahun dan atau telah menikah.
BACA JUGA: Indonesia Butuh Presiden yang Paham Ekonomi, Gerakan BerkAH: Airlangga Pantas
Adapun jumlah responden kali ini sebanyak 2.160 yang tersebar di 1.070 kecamatan di seluruh provinsi Indonesia.
Dari hasil survei tentang preferensi dan persepsi masyarakat jika pemilu digelar hari ini, maka Golkar menjadi partai yang paling banyak dipilih sebagai top of mind dengan tingkat keterpilihan sebesar 14,7 persen.
BACA JUGA: Survei LSI, Warga Nilai Kondisi Pemerintahan Anies Baswedan Sangat Baik
Lalu disusul oleh PDI Perjuangan 13,3 persen, Gerindra 12,8 persen, PKB 5,2 persen, Demokrat 4,8 persen, NasDem 4,3 persen, PKS 4,3persen, PAN 2,1 persen, PPP 1,8 persen, parpol lainnya 6,2 persen, sedangkan yang tidak menjawab atau memilih 30,5 persen.
Kemudian untuk elektabilitas tokoh yang akan dipilih masyarakat jika pemilu digelar hari ini, sosok Airlangga Hartarto menjadi yang tertinggi dengan 12,8 persen. Lalu Prabowo Subianto 11,3 persen, dan Puan Maharani 10,1 persen.
Dino menuturkan alasan responden memilih ketiga sosok itu karena memiliki kesempatan paling besar untuk diusung Golkar, Gerindra, dan PDIP.
Kemudian sebanyak 9,7 persen responden memilih Ganjar Pranowo karena memang suka dan terpengaruh dari terpaan pemberitaan di medsos dan media mainstream.
Sementara yang memilih Anies Baswedan sebanyak 8,5 persen karena sudah ada partai yang mendeklarasikan sebagai capres dan masifnya gerakan sukarelawan di masyarakat untuk sosialisasi.
Lalu di urutan berikutnya ada nama Muhaimin Iskandar 2,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,7 persen, Erick Thohir 2,1 persen, dan Sandiaga Uno 1,8 persen. Lalu yang tidak memberikan pilihan sebanyak 38,2 persen.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (AIA) Ujang Komaruddin mengatakan meningkatnya elektabilitas Airlangga tak lepas dari kerja keras yang dilakukan sebagai Menko Perekonomian dan tim suksesnya.
Ujang menyebut apabila ada survei lain yang memenangkan tokoh lain itu menjadi perbandingan saja.
"Soal survei lain yang memunculkan tokoh lain, bukan berarti Airlangga tidak kuat. Justru survei LSI ini memberikan bukti Airlangga masih kuat sebagai capres pilihan masyarakat," ujar Ujang kepada wartawan, Jumat.
Dia juga menyebut survei dari LSI ini memberikan nilai positif kepada Golkar untuk tetap konsisten di Pemilu 2024.
"Golkar harus terus konsisten untuk memenangkan Airlangga sebagai capres 2024," kata dia.
Selain itu, hasil survei ini juga merupakan modal Airlangga Hartarto untuk maju bersama KIB dan menjadi pemenang di Pilpres 2024.
Sementara pengamat politik dari Universitas Mulawarman Kalimantan Timur, Sonny Sudiar menilai Airlangga harus tetap mendapat dukungan dari KIB meski hasil surveinya tinggi.
"Ya harus ada dukungan dari KIB untuk tetap solid mengusung capresnya dari internal," ujar dia.
Menurut dia, sosok Prabowo juga unggul di beberapa survei, tetapi masih harus berkoalisi dengan partai politik lain untuk bisa menang di Pilpres 2024.
"Sebab, masih belum memenuhi syarat 20 persen," pungkas dia. (cuy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasangan Ganjar-Airlangga Bakal Terwujud jika PDIP Bergabung di KIB
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan