jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia berpendapat Airlangga Hartarto layak untuk diusung jadi capres oleh KIB.
Meski demikian, Dedi menambahkan bahwa mungkin saja ada tokoh lain di luar KIB yang bisa menjadi titik temu KIB. Tokoh yang dimaksud Dedi adalah Ganjar Pranowo.
BACA JUGA: Airlangga: Kartu Prakerja Berperan Penting dalam Peningkatan Inklusi Keuangan
“Ketika kemudian PPP mengusung nama-nama capres, salah satu yang masuk adalah Ganjar Pranowo, ini menjadi satu titik temu untuk semua, karena Ganjar direstui oleh mitra KIB, sementara nama Airlangga Hartarto tetap berada dalam urutan teratas dari kandidat pendamping yang akan diusung oleh KIB,” tegas Dedi saat dihubungi wartawan, Senin (12/12).
Dedi melanjutkan bahwa wacana memasangkan Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto sudah dibicarakan cukup lama.
BACA JUGA: Pasangan Ganjar-Airlangga Bakal Terwujud jika PDIP Bergabung di KIB
Dedi memandang bahwa saat ini tinggal menunggu keputusan PDIP, apakah hendak bergabung KIB untuk memasangkan Ganjar-Airlangga atau tidak.
Menanggapi pernyataan tersebut, Gerakan BerkAH memiliki pendapat lain.
BACA JUGA: Survei LKPI: Elektabilitas Airlangga Ungguli Ganjar Hingga Anies
“Menurut saya, kami menilai bahwa calon presiden itu harus yang memiliki pengalaman dan kapasitas sebagai pemimpin, dan dua hal itu ada pada Pak Airlangga,” lanjut Ikhwanul.
Ikhwanul menjelaskan bahwa tanpa bermaksud mengecilkan Ganjar, tapi ia yakin bahwa sejauh ini yang memiliki kompetensi, pengalaman, sekaligus akses partai untuk maju adalah Airlangga Hartarto.
“Mungkin lebih cocok kalau Ganjar sebagai wakilnya Pak Airlangga, lembaga survei ARSC pernah melakukan simulasi pasangan calon, dan yang saya tahu dari hasil survei itu pasangan Airlangga-Ganjar unggul dari pasangan-pasangan calon lainnya,” ucap Ikhwanul.
Ikhwanul menegaskan, tantangan Indonesia ke depan adalah persoalan ekonomi. “Pemimpin Indonesia masa depan perlu paham ekonomi, karena banyak berita menjelaskan bahwa ekonomi sedang tidak baik-baik saja, oleh karena itu Pak Airlangga yang berpengalaman sebagai Menko Perekonomian jelas mumpuni,” tutup Ikhwanul.
Sementara itu, Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) baru saja merilis hasil survei calon presiden pilihan masyarakat untuk pilpres 2024.
Hasilnya adalah Airlangga Hartarto menempati posisi paling atas dengan 17,2 persen responden.
Dalam survei tersebut, LKPI mengukur tingkat elektabilitas tokoh berdasarkan pada empat ukuran, yakni perilaku spesifik, kepemimpinan, kemampuan transformasional, dan pengalaman.
Direktur Eksekutif LKPI, Heru Suyatno, mengatakan bahwa pemimpin Indonesia masa depan harus memiliki pemahaman dan kemampuan mengatur kebijakan ekonomi.
"Untuk kriteria yang harus dipenuhi calon pemimpin di masa depan, adalah mampu meningkatkan kualitas ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia. Pasalnya, persaingan ekonomi ke depan akan semakin ketat," pungkas Heru. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif