Labuan Bajo Dikepung Tiga Event Pariwisata

Minggu, 05 Maret 2017 – 01:30 WIB
Labuan Bajo. Foto: Kemenpar

jpnn.com - jpnn.com - Konsistensi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat untuk terus menjaga pintu masuk pariwisata di Labuan Bajo terus berlanjut.

Pemkab yang masuk ke dalam sepuluh destinasi prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) itu akan mengadakan tiga event besar di Labuan Bajo.

BACA JUGA: Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Terus Dikebut

“Yang pertama yang saat ini kami gelar, yakni Festival Komodo 2017 yang sudah dilaksanakan sejak tanggal 4 Februari hingga 4 Maret 2017. Sementara dua lagi akan kami adakan pada bulan Juni dengan tajuk Karnaval Budaya 2017 dan bulan Oktober akan kami gelar event Petualang Komodo 2017,” ujar Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dhula.

Agustinus menjelaskan, ketiga event itu adalah usaha pemkab untuk menopang dan mempromosikan semua destinasi yang ada di Labuan Bajo.

BACA JUGA: Jemput Rossi di Bandara, Motor Parkir Dekat Pesawat

Seperti Pulai Padar, Pulau Komodo, Pulau Rinca, Batu Cermin, Gua Liang dan masih banyak lagi.

Menurut Agustinus, ketiga perhelatan ini juga sesuai dengan instruksi Menpar Arief Yahya di mana setiap daerah harus memiliki kalender event yang terus mengangkat potensi semua destinasi yang ada.

BACA JUGA: Kehebohan saat Valentino Rossi Pelesiran di Labuan Bajo

”Ini membuat pariwisata di Labuan Bajo semakin lengkap, dan kami ada momen untuk terus mengundang dan memperkenalkan semua keunggulan wisata yang ada di derah kami. Karena sebagai label sepuluh destinasi Labuan Bajo, kami harus terus menjaga semua pintu masuk untuk datang ke destinasi yang ada di sini. Terima kasih juga kepada Kemenpar yang terus konsisten mendukung semua kegiatan-kegiatan kami,”ujar Agustinus.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti mengucapkan terima kasih kepada pemerintah setempat yang terus konsisten menjaga atraksi yang ada di Labuan Bajo.

Namun, wanita berhijab ini meminta semua pihak, terutama para masyarakat yang ada di Labuan Bajo menjaga kebersihan dan keamanan dan tempat destinasi pariwisata.

Seperti diketahui, kecantikan alam dan bawah laut Labuan Bajo di NTT memang menarik wisatawan lokal hingga mancanegara.

Ada eksotisnya pemandangan Pulau Tidar yang pernah didatangi Valentino Rossi,  unik dan langkanya Pulau Komodo serta aneka situs, snorkling diving yang cantik luar biasa semua dimiliki Labuan Bajo.

Seperti diketahui, pemerintah setempat membuat regulasi seperti pelarangan pembangunan dan pembatasan wisatawan di daerah konservasi Pulau Komodo. Pemerintah juga mengharapkan kerja sama dari wisatawan lokal dan asing untuk menjaga alam yang ada.

“Ini untuk masyarakat dan untuk kita semua, yuk jaga lingkungan dengan baik, jaga alam kita, jangan ada sampah lagi,”ujar Esthy.

Hal senada diungkapkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Mantan Direktur Telkom mengatakan, benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik.

Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Arief kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.

Menpar meminta semua harus menjadi yang terbaik, juga menggunakan standar global.

“Kita harus memberikan yang terbaik di urusan pariwisata, kehidupan masyarakatnya, pola komunikasi, mempertahankan tradisi dan budaya lokal, termasuk dalam urusan social, komitmen untuk kebersihan bersama, keamanan dan kenyamanan bersama. Atmosfer inilah yang membuat wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara betah berwisata di negara kita,”ujar Arief.

Seperti diketahui, Labuan Bajo ditetapkan sebagai sepuluh destinasi prioritas atau biasa disebut dengan 10 Bali Baru.

Labuan Bajo adalah ibu kota Kabupaten Manggarai Barat. Selain Labuan Bajo, Kementerian Pariwisata juga menetapkan Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Gunung Bromo & Gunung Semeru (Jawa Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara). (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler