jpnn.com - Terlambat datang bulan sering terjadi pada wanita dalam usia subur. Studi mencatat lebih dari 80 persen wanita pernah mengalami keluhan terlambat menstruasi.
Apakah Anda merupakan salah satunya? Sebelum menyimpulkan, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu tentang haid normal.
BACA JUGA: Tanda-tanda Menstruasi yang Perlu Anda Ketahui
Haid normal terjadi setiap 21-35 hari sekali, lamanya berkisar 3-8 hari. Jadi, Anda tidak harus mendapat haid setiap bulan pada tanggal yang sama. Selama jarak antara haid bulan ini dengan bulan berikutnya masih dalam rentang 21-35 hari, Anda tidak mengalami terlambat haid.
Haid dianggap terlambat bila tidak kunjung muncul setelah 35 hari dari tanggal haid sebelumnya.
BACA JUGA: Berindehoi saat Menstruasi? Nih Fakta tentang Plus dan Minusnya
Bila mengalami terlambat haid, Anda jangan langsung khawatir, bila terjadi pada awal mulai menstruasi dan saat menjelang menopause, terlambat haid bisa merupakan hal yang normal.
Pada kedua masa tersebut, tubuh sedang berusaha menyesuaikan dan menyeimbangkan hormon-hormon kewanitaan (estrogen dan progesteron), sehingga terlambat haid sangat wajar terjadi.
BACA JUGA: Warna Haid dan Kaitannya pada Kesehatan
Selain itu, terlambat haid juga merupakan efek samping yang wajar bila menggunakan kontrasepsi hormonal yang disuntikkan tiap tiga bulan, atau kontrasepsi hormonal yang disisipkan di bawah kulit (implan).
Mengatasi terlambat haid
Bila semua kondisi di atas tidak ada namun tetap terlambat haid, maka kemungkinan besar terjadi haid tidak normal. Dengan melakukan sendiri beberapa hal berikut ini, Anda bisa mengatasi terlambat haid.
1. Pastikan ada kehamilan atau tidak.
Salah satu penyebab terlambat haid adalah kehamilan. Bila ada riwayat berhubungan seksual setelah haid terakhir, kehamilan mungkin saja menyebabkan haid terlambat.
Sebelum menduga terdapat penyakit tertentu, Anda perlu memastikan terlebih dahulu apakah ada kehamilan atau tidak.
Lakukan pemeriksaan menggunakan testpack di rumah. Bila hasilnya positif, maka Anda sebaiknya mengonfirmasi kehamilan ke dokter kandungan. Bila hasilnya negatif, Anda bisa mengulangi pemakaian testpack satu minggu kemudian. Anda tidak hamil jika hasilnya tetap negatif.
2. Makan banyak serat, kurangi lemak.
Salah satu penyebab terlambat haid tersering adalah kelebihan berat badan dan obesitas. Untuk mengurangi kelebihan berat badan, Anda sebaiknya mengatur pola makan dengan baik.
Perbanyak konsumsi serat dari sayur dan buah, dan kurangi makanan berlemak. Jumlah konsumsi makanan berlemak tidak lebih dari 10 persen dari total makanan yang dimakan dalam satu hari.
3. Hindari olahraga terlalu berat.
Bagi para atlet atau yang gemar melakukan olahraga berat (misalnya, lari marathon 20 km), terlambat haid bisa saja terjadi.
Aktivitas fisik yang terlalu berat dapat menyebabkan gangguan keseimbangan hormon, termasuk hormon estrogen dan progesteron.
Ambil waktu beberapa hari untuk beristirahat dan kurangi porsi latihan untuk sementara waktu. Kemudian, perhatikan, apakah haid menjadi lebih teratur sesudah itu?
4. Memeriksakan diri ke dokter.
Keluhan terlambat haid memerlukan pemeriksaan lebih lanjut bila belum haid selama tiga bulan berturut-turut atau lebih, ada nyeri perut bawah yang hebat, atau perdarahan haid sangat banyak dibandingkan biasanya.
Di luar itu semua, Anda sebaiknya memiliki buku atau kalender khusus untuk mencatat siklus menstruasi dengan detail dan jelas.
Cara ini sangat membantu memastikan apakah terjadi terlambat haid atau tidak. Kalau memang benar terjadi gangguan haid, Anda bisa segera mengetahui dan memeriksakan diri ke dokter.(BA/ RVS/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy