jpnn.com - Tisu toilet tak bisa lepas dari kebersihan organ intim wanita. Namun, mungkin masih banyak yang belum tahu bahwa diam-diam, ada potensi bahaya di produk tersebut bagi kesehatan organ kewanitaan.
Para wanita harus tahu bahwa kulit area kewanitaan cenderung sensitif. Untuk itu, apa pun produk untuk merawat atau membersihkan area tersebut harus dicek dulu bahan-bahannya dengan saksama. Ini agar tidak menyebabkan bengkak, iritasi, atau gejala lainnya.
BACA JUGA: 6 Cara Menjaga Kesehatan Kewanitaan Saat Sedang Haid
Potensi Bahaya Tisu Toilet Bagi Organ Kewanitaan
Berikut ini adalah beberapa ancaman di balik pemakaian tisu toilet yang perlu Anda ketahui.
BACA JUGA: Jangan Pakai Sabun untuk Bersihkan Area Kewanitaan
1. Alergi
Biasanya, alergi bisa dicetuskan oleh bahan-bahan yang terkandung pada detergen, pelembut kain, pemutih, sabun, krim, kain sintetis, pewangi, pembalut, lubrikan seks, termasuk tisu toilet.
BACA JUGA: Derah Kewanitaan Berubah Saat Anda Sakit?
Tisu toilet dapat mengiritasi vulva (permukaan luar daerah kemaluan wanita) dan vagina, terutama pada kulit sensitif. Demikian ucap Michael Ingber, M.D., uroginekolog dari The Center for Specialized Women’s Health kepada Glamour.
Secara teknis, Anda bisa memiliki alergi terhadap bahan kimia tertentu dalam tisu toilet. Misalnya, terhadap pewangi atau pemutih. Kondisi ini dapat menyebabkan vulvitis. Infeksi atau peradangan pada vulva. Gejalanya vulvitis meliputi gatal-gatal, sensasi terbakar, kemerahan, atau bengkak.
Bila Anda mengalami gejala tersebut setelah menggunakan merek tisu toilet yang belum pernah dicoba sebelumnya, khususnya jika mengandung pewangi (scented), segera beralih ke produk yang biasa Anda pakai sebelumnya atau yang tidak mengandung pewangi.
2. Luka
Menggosok vulva dengan kasar dengan tisu toilet dapat menyebabkan luka. Jaringan di area tersebut sangat halus. Hal ini membuat Anda harus memastikan untuk tidak menyekanya terlalu kasar.
Meski lukanya berukuran kecil (microcuts), tetap dapat mengakibatkan iritasi, bengkak, bahkan infeksi jika tidak dirawat dengan benar.
“Bersihkan vulva hanya dengan menepuk-nepuknya perlahan, bukan dengan menggosoknya sekuat tenaga,” saran dr. Alberta Jesslyn Gunardi, BMedSc(Hons), dari KlikDokter.
3. Infeksi Ragi Vagina (Yeast Infection)
Infeksi ragi vagina adalah infeksi jamur yang menyebabkan iritasi, keputihan, dan gatal-gatal di vagina dan vulva. Nah, bahan kimia yang digunakan sebagai pewangi dalam tisu toilet dapat mengganggu pH alami vagina, sehingga infeksi jamur dapat terjadi.
4. Infeksi Saluran Kemih
Bila Anda mengusapkan tisu toilet ke vulva dengan arah yang salah, infeksi saluran kemih bisa terjadi. Ini karena uretra wanita lebih pendek. Itu sebabnya, bakteri bisa lebih mudah masuk ke kandung kemih dan sebabkan infeksi.
“Usai buang air kecil atau besar maupun saat membersihkan area kewanitaan, basuhlah atau tepuk-tepuk dari arah depan ke belakang, bukan sebaliknya. Ini penting untuk mencegah bakteri dari lubang anus masuk ke dalam vagina,” kata dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter turut menambahkan.
5. Vulva Bengkak
Juga dikatakan oleh Dr. Michael, tak sedikit tisu toilet yang mengandung pewangi, pewarna, dan bahan kimia lainnya yang dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan vulva membengkak.
Bila tisu toilet berwarna putih, bisa jadi itu mengandung pemutih. Menggosok vulva terlalu keras pun juga dapat membuat vulva bengkak. Jika Anda mendapati vulva bengkak, cobalah untuk memilih produk tisu toilet yang lebih lembut.(klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy