Ladies, ini 8 Penyebab Vagina Terasa Gatal

Kamis, 27 Juni 2019 – 22:50 WIB
Ilustrasi area kewanitaan.

jpnn.com - Vagina gatal menjadi salah satu keluhan yang mungkin pernah dialami wanita sepanjang hidupnya. Kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas, bahkan menurunkan kualitas hidup wanita yang mengalaminya.

Banyak hal yang bisa menjadi penyebab vagina gatal. Beberapa penyebab yang paling sering, di antaranya:

BACA JUGA: NMW Skincare Perkenalkan ThermiVa, Teknologi Perawatan Tanpa Downtime

1. Iritan

Vagina yang terpapar bahan iritan sangat mungkin mengalami iritasi dan reaksi alergi. Adanya kondisi ini menyebabkan munculnya ruam kemerahan yang terasa gatal di bagian vital tersebut.

BACA JUGA: Ladies, Ketahui Tanda-tanda Keputihan Tidak Normal

Beberapa iritan yang dimaksud, meliputi:

  • Sabun mandi mengandung detergen
  • Semprotan feminin
  • Vaginal douche
  • Kontrasepsi topikal (oles)
  • Pelembut kain
  • Kertas toilet beraroma

2. Penyakit kulit

BACA JUGA: Ketahui Saat Terbaik Pap Smear untuk Deteksi Dini Kanker Serviks?

Beberapa penyakit kulit seperti eksem (atau lebih dikenal dengan sebutan eksim)  dan psoriasis dapat menyebabkan kemerahan dan gatal pada area genital, baik pada pria maupun wanita.

Eksim juga dikenal sebagai dermatitis atopik adalah ruam yang terutama terjadi pada orang dengan riwayat asma atau alergi. Ruam ini berupa kemerahan dan gatal dengan tekstur kulit yang bersisik. Kondisi ini dapat menyebar ke vagina pada beberapa wanita dengan eksim.

Sementara itu, psoriasis adalah penyakit kulit yang menyebabkan munculnya bercak merah bersisik dan gatal di kulit kepala maupun persendian. Terkadang kondisi ini juga dapat terjadi pada area vagina.

3. Infeksi jamur

Jamur secara alami terdapat pada vagina. Akibat satu dan lain hal, jamur-jamur tersebut bisa saja mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali dan menyebabkan terjadinya infeksi.

Saat terjadi infeksi jamur di bagian vagina, keluhan yang akan terjadi umumnya berupa sensasi gatal berlebih dan perasaan terbakar di sekitar vagina. Pada kasus lebih lanjut, infeksi jamur di vagina dapat menyebabkan lendir keputihan sangat kental menyerupai keju dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.

4. Vaginosis bakteri

Vaginosis bakteri terjadi saat keseimbangan flora normal yang hidup di dalam vagina mengalami gangguan. Sama halnya dengan infeksi jamur, kondisi ini juga dapat menyebabkan vagina gatal dan memicu terjadinya keputihan abnormal dengan ciri-ciri lendir berwarna putih ke abu-abuan dan berbau amis.

5. Infeksi menular seksual

Infeksi menular seksual atau IMS seperti infeksi chlamydia, kutil kelamin, gonore, herpes genital dan trikomoniasis bisa saja terjadi akibat perilaku seksual yang tidak sehat. Salah satu keluhan yang terjadi akibat kondisi tersebut adalah vagina gatal.

6. Menopause

Tahukah Anda bahwa menopause juga bisa menyebabkan terjadinya gatal pada vagina? Keadaan tersebut bisa terjadi akibat kadar estrogen yang berkurang selama menopause, sehingga menyebabkan atrofi vagina. Ini adalah penipisan mukosa vagina yang dapat menyebabkan kekeringan berlebihan sehingga memicu gatal dan iritasi.

7. Stres

Meski jarang, stres fisik dan emosional juga dapat menyebabkan vagina teriritasi dan terasa gatal. Ini karena stres membuat sistem kekebalan tubuh menurun, sehingga infeksi di seluruh bagian tubuh termasuk vagina lebih mudah terjadi.

8. Kanker vulva

Pada kasus yang jarang, vagina gatal dapat menjadi salah satu gejala dari kanker vulva. Kanker jenis ini berkembang pada area luar kelamin wanita, yang meliputi bibir dalam dan luar vagina, klitoris dan pembukaan vagina.

Vagina gatal yang terjadi akibat kanker vulva biasanya disertai dengan perdarahan abnormal dan rasa nyeri pada area vulva.

Vagina gatal dapat disebabkan oleh banyak hal yang tak melulu sepele. Karena itu, bila Anda mengalami vagina gatal yang tak kunjung hilang disertai munculnya luka di sekitar organ vital, nyeri berlebihan, masalah buang air kecil atau keluarnya cairan abnormal dari vagina, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Semakin cepat dideteksi dan diobati, kemungkinan untuk sembuh akan semakin tinggi.(NB/RVS/klikdokter)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 6 Cara Menjaga Kesehatan Kewanitaan Saat Sedang Haid


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler