Laga tunda PSMS Medan kontra Aceh Babel United yang sejatinya akan digelar, Sabtu (12/10) di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Deliserdang, batal digelar. Laga lanjutan Liga 2 2019 itu ditunda ke waktu yang belum bisa ditentukan.
Ini tentu menjadi kerugian bagi PSMS, mengingat sebelumnya PSMS dilarang menggelar laga dengan lawan yang sama di Stadion Teladan tanggal 27 September 2019 karena maraknya aksi demo massa menentang RUU KUHP dan RUU KPK.
BACA JUGA: Remaja 16 Tahun Akhirnya Berani Ungkap Pria yang Menghamilinya Dua Kali, Oh Ternyata...
Kemudian tanggal 7 Oktober, Polrestabes Medan memberikan surat ke Panpel PSMS, bahwa tidak bisa laga digelar di Medan di bawah tanggal 20 Oktober karena pelantikan Presiden RI di Jakarta. Panpel akhirnya memindahkan venue ke Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Deliserdang, Polres Deliserdang memberi izin dan PT LIB, sebagai operator liga menyetujui digelar di Deliserdang hingga menentukan tanggal 12 Oktober.
Namun, nahas bagi PSMS, selesai temu pers kedua tim, Jumat (11/10/2019) sore panpel dipanggil ke Polda Sumut hingga akhirnya Jumat malam ini, keputusannya di Deliserdang juga tidak diberi izin dengan alasan keamanan karena Pelantikan Presiden dan insiden Wiranto.
BACA JUGA: Pria Penusuk Wiranto di Pandeglang Ternyata Pernah Buka Usaha Judi Dingdong
Sekum PSMS, Julius Raja yang ikut dalam rapat dengan jajaran Polda Sumut menyebutkan, pihaknya tak bisa berbuat banyak karena dari Polda Sumut beralasan menerima instruksi dari Kapolri agar di beberapa kota besar tidak diizinkan pertandingan digelar sebelum tanggal 20 Oktober.
Padahal, kata King-sapaannya, pihaknya sudah mengusulkan pertandingan tanpa penonton. “Sudah kami usulkan tanpa penonton pun enggak dikasih. Polda beralasan menyikapi beberapa daerah rawan di Indonesia,” ujarnya Jumat (11/10/2019) malam.
BACA JUGA: Ismawati Istigfar Berkali-kali Saat Mengetahui Syahrial Alamsyah Adalah Si Penusuk Wiranto
“Semua sudah kita lakukan, tidak boleh main di Medan, kami ke Deliserdang. Sudah kami siapkan dari tiang gawang baru, papan baru semua sudah ready, apalagi mau dibilang. Babak belurlah kami,” tandasnya.
King menyebut sudah memberi penjelasan ke Polda Sumut, bahwa beberapa kota besar lain di Indonesia mengapa bisa tetap menyelenggarakan laga, bahkan sekaliber Liga 1.
“Sudah disampaikan juga, mereka (Polda) bilang masing-masing kota situasi kerawanan berbeda-beda,” ungkapnya.
Pihaknya, kata King sudah memberitahu PT LIB via telepon. “Sudah kami laporkan langsung ke direktur PT LIB. Nanti katanya akan dirapatkan (keputusan jadwal baru),” lanjutnya.
King mengatakan PSMS mengusulkan nanti lawan Persiraja tanggal 17 Oktober akan digelar di Langsang. Kemudian lawan Babel tanggal 21 Oktober. Ini masih usulan,” bebernya.
BACA JUGA: Berawal dari Curhat, Si Kakak Malah Ajak Adik Berbuat Terlarang, Sudah Berkali-kali
Saat ini, King berada di Polres Deliserdang mengambil surat penarikan izin rekomendasi pertandingan.
“Inilah yang sangat kami sesalkan, mau apalagi. Rugi dua kali lipat. Anehnya izin yang sudah keluar dicabut lagi oleh Polda gara-gara pelantikan presiden,” tandasnya. (nin)
Redaktur & Reporter : Budi