MENJELANG berakhirnya batas waktu ultimatum kedua Liga Arab kemarin, kekerasan ternyata masih berlanjut di SyriaSedikitnya, 25 orang tewas dalam beberapa bentrok yang pecah antara pasukan pemerintah dan pembelot di beberapa kota besar di republik Arab itu
BACA JUGA: Gara-gara Bom 1,8 Ton, Separo Kota Mengungsi
Bahkan, Komisi HAM PBB mencatat jumlah korban tewas akibat konflik politik Syria telah mencapai 4.600 jiwa.
Bentrok paling berdarah terjadi di Kota Idlib yang terletak di kawasan barat laut Syria
BACA JUGA: Ramai-Ramai Coba Isolasi Iran
Tujuh orang di antaranya serdadu dan polisi Syria dari kubu pro-pemerintahBACA JUGA: Diusir Inggris, Diplomat Iran Disambut bak Pahlawan
"Delapan orang itu terdiri dari lima mantan personel militer yang membangkang dan tiga anak-anak," terang seorang aktivis Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang tak disebutkan namanya.Selain bentrok aparat dan oposisi, kekerasan terhadap warga sipil juga meningkat di seantero SyriaDi selatan Provinsi Daraa, aparat menembak mati seorang warga sipilBersamaan itu, pasukan pemerintah juga menewaskan enam warga sipil di pusat Kota Homs"Di Kota Idlib dan sekitarnya, aparat pemerintah menembak mati tiga orang," lanjut SOHR dalam pernyataan tertulis
Pekan lalu, Komisi HAM PBB menyatakan bahwa Syria telah jatuh ke dalam perang sipil atau perang saudaraRevolusi rakyat yang bergulir sejak Maret lalu itu telah menewaskan lebih dari 4.000 orang sampai sekarangNamun, sejauh ini tak ada tanda-tanda Assad akan lengser dari kursi presiden sesuai tuntutan oposisiSebaliknya, dia malah makin bersemangat mengerahkan kekuatan militer untuk merepresi oposisi(AP/RTR/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Al Qaeda Sandera Warga Negara Amerika
Redaktur : Tim Redaksi