JIKA waktu anda hanya dihabiskan dengan berpikir tentang bentuk ideal tubuh, sementara anda sudah merasa diet dengan benar, maka bisa jadi anda menderita Orthorexia Nervosa. Ini adalah sebuah penyakit di mana orang melihat diet mereka sebagai cara untuk membersihkan diri. Mereka melakukan diet yang sangat ekstrim yang akhirnya mempengaruhi kondisi mental mereka.
"Bagi sebagian orang, makan yang benar terkadang menyakiti mereka, yang mengakibatkan mereka melakukan diet yang sangat ekstrim. Diet ini tidak hanya menyebabkan mereka kehilangan nutrisi penting bagi tubuh, tetapi juga membahayakan kesehatan mereka secara keseluruhan, baik mental maupun sosial," kata Dr.Steve Bratman, penulis buku Health Food Junkies, menurut laman Times of India, Minggu ( 5/5).
Sebuah studi yang dilakukan di University of Roma melaporkan bahwa dari 400 siswa yang disurvei, hampir 7 persen mahasiswa di universitas tersebut menderita Orthorexia.
"Gejala Ortohorexia dimulai dengan keinginan untuk mengatasi penyakit kronis atau untuk meningkatkan kesehatan secara umum. Seiring waktu, orang-orang mulai memblacklist makanan tertentu. Mereka menentukan apa yang harus mereka makan dan seberapa banyak makanan yang mereka makan, " kata Bratman lebih lanjut.
Ketika mereka fikir mereka keluar dari program diet yang sedang mereka jalani, mereka menghukum diri mereka sendiri dengan cara berolahraga, menjalani diet ketat dan berpuasa.Perilaku ini kemudian berkembang menjadi sebuah siklus.
Terlepas dari mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan mental, Orthorexia menyebabkan disfungsi dalam kehidupan sosial Anda.
"Orang yang terus-menerus khawatir tentang apa yang mereka makan, selalu merencanakan kehidupan diet mereka. Mereka berbelanja di toko-toko makanan organik dan menghindari makan di restoran, karena mereka selalu khawatir tentang bagaimana makanan dimasak dan kualitas bahan yang digunakan dalam memasak," kata ahli nutris,i Neelanjana Singh.
Orang yang menderita Orthorexia Nervosa hanya suka makan makanan buatan sendiri. Mereka menolak kesempatan untuk bertemu teman dan keluarga. Mereka juga menghindari acara pesta dan pertemuan sosial dengan kekhawatiran makan yang benar dan sehat akan menjadi topik yang mendominasi percakapan disekitar mereka.(fny/jpnn)
"Bagi sebagian orang, makan yang benar terkadang menyakiti mereka, yang mengakibatkan mereka melakukan diet yang sangat ekstrim. Diet ini tidak hanya menyebabkan mereka kehilangan nutrisi penting bagi tubuh, tetapi juga membahayakan kesehatan mereka secara keseluruhan, baik mental maupun sosial," kata Dr.Steve Bratman, penulis buku Health Food Junkies, menurut laman Times of India, Minggu ( 5/5).
Sebuah studi yang dilakukan di University of Roma melaporkan bahwa dari 400 siswa yang disurvei, hampir 7 persen mahasiswa di universitas tersebut menderita Orthorexia.
"Gejala Ortohorexia dimulai dengan keinginan untuk mengatasi penyakit kronis atau untuk meningkatkan kesehatan secara umum. Seiring waktu, orang-orang mulai memblacklist makanan tertentu. Mereka menentukan apa yang harus mereka makan dan seberapa banyak makanan yang mereka makan, " kata Bratman lebih lanjut.
Ketika mereka fikir mereka keluar dari program diet yang sedang mereka jalani, mereka menghukum diri mereka sendiri dengan cara berolahraga, menjalani diet ketat dan berpuasa.Perilaku ini kemudian berkembang menjadi sebuah siklus.
Terlepas dari mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan mental, Orthorexia menyebabkan disfungsi dalam kehidupan sosial Anda.
"Orang yang terus-menerus khawatir tentang apa yang mereka makan, selalu merencanakan kehidupan diet mereka. Mereka berbelanja di toko-toko makanan organik dan menghindari makan di restoran, karena mereka selalu khawatir tentang bagaimana makanan dimasak dan kualitas bahan yang digunakan dalam memasak," kata ahli nutris,i Neelanjana Singh.
Orang yang menderita Orthorexia Nervosa hanya suka makan makanan buatan sendiri. Mereka menolak kesempatan untuk bertemu teman dan keluarga. Mereka juga menghindari acara pesta dan pertemuan sosial dengan kekhawatiran makan yang benar dan sehat akan menjadi topik yang mendominasi percakapan disekitar mereka.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hal yang Perlu Diketahui Tentang Awak Kabin
Redaktur : Tim Redaksi