Lagi, Dunia Apresiasi Penanganan Karhutla di Indonesia

Selasa, 09 Oktober 2018 – 19:27 WIB
Pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Foto: sumeks.co.id

jpnn.com, MYANMAR - Indonesia kembali mendapat apresiasi dari negara-negara ASEAN dalam upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Terutama terkait keberhasilan pelaksanaan Asian Games 2018 di Palembang dan Jakarta tanpa gangguan asap.

BACA JUGA: Hutan Terjaga, Rakyat Sejahtera dengan Perhutanan Sosial

Hal tersebut disampaikan dalam pelaksanaan the 14th Meeting of the Committee (COM-14) under the Conference of the Parties to the ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution (AATHP) dan the 14th Conference of the Parties (COP-14) to the ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution (AATHP) atau yang biasa disebut COM-14 dan COP-14 Nay Pyj Taw, Myanmar.

Para delegasi anggota negara ASEAN me-review kembali pelaksanaan ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution (AATHP).

BACA JUGA: KLHK dan Muhammadiyah Kuatkan Kerja Sama Perhutanan Sosial

Pertemuan itu juga menegaskan kembali komitmen mereka melalui upaya nasional bersama dan kerjasama regional untuk sepenuhnya dan efektif melaksanakan AATHP dan Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution Control with Means of Implementation untuk mencapai Haze-Free ASEAN pada 2020. 

Ketua Delegasi RI, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Ruanda Agung Sugardiman menyampaikan bahwa Indonesia dengan upaya nasionalnya sendiri dan implementasi arahan Presiden 2018, serta Plan of Action terkait pengendalian kebakaran hutan dan lahan berhasil menurunkan hotspot pada tahun 2018 apabila dibandingkan tahun 2015. 

BACA JUGA: KLHK Sosialisasikan Standardisasi Teknologi IPAL

“Selain itu, Indonesia juga berhasil menyelenggarakan Asian Games pada Agustus - September 2018 di Jakarta dan Palembang tanpa adanya kabut asap”, tambah Ruanda. 

Para Menteri bidang Kehutanan dan Lingkungan Hidup yang hadir pada pertemuan tersebut juga mengapresiasi berbagai inisiatif dan upaya yang dilakukan oleh Negara Anggota ASEAN.

Mereka juga menekankan untuk melakukan upaya berkelanjutan dalam memperkuat kemampuan nasional dan kerja sama regional dalam assessment, pencegahan, mitigasi dan penanganan kebakaran lahan dan atau hutan serta kabut asap, termasuk Indonesia. 

Pada kesempatan tersebut, Ruanda juga menyampaikan progress terkait Establishment of ASEAN Coordinating center for Transboundary Haze Pollution Control (ACCTHPC, di mana pembahasan ke-6 draft Agreement on the Establishment of ACCTHPC telah dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 18-19 September 2018 di Jakarta.

Posisi Indonesia sebelum melakukan ratifikasi AATHP pada 2014, pada saat pertemuan COM/COP to AATHP Indonesia hadir sebagai observer, namun setelah meratifikasi AATHP maka Indonesia Indonesia sudah menjadi party dan pada pertemuan COM/COP 14 to AATHP di Myanmar merupakan pertemuan ke 4 bagi Indonesia sebagai party. 

Kegiatan yang berlangsung pada 4 – 5 Oktober 2018 itu dihadiri oleh 10 (sepuluh) anggota ASEAN atau Asean Member States (AMS).

Yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filiphina, Kamboja, Laos, Brunei Darussalam, Vietnam, dan Myanmar sebagai tuan rumah.

Pemimpin pertemuan tersebut adalah negara Myanmar dengan wakilnya adalah Kamboja, serta bertindak sebagai Rapporteur adalah Filiphina. 

Sebagai perwakilan dari Indonesia, hadir Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) beserta anggota delegasi adalah Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL), dan Direktur Kerjasama Sosial Budaya ASEAN-Kemenlu.

Kemudian Pejabat Diplomatik Direktorat Kerjasaama Budaya ASEAN Kemenlu dan Direktorat Hukum dan Perjanjian Ekonomi-Kemenlu, Kasubdit Perencanaan Direktorat PKHL, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan wilayah Kalimantan, Perwakilan Setditjen PPI, Biro Kerjasama Luar Negeri, serta perwakilan dari Direktorat PKHL.

Agenda pertemuan COM/COP-14 secara umum adalah 1) Country Reports on Fire and Haze Situation and Actions, 2) Update on the Implementation of the ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution, 3) Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution Control with Means of Implementation, 4) Update on the Establishment of the ASEAN Coordinating Centre for Transboundary Haze Pollution Control, 5) ASEAN Transboundary Haze Pollution Control Fund, 6) Report of the 3rd Meeting of ASEAN Task Force on Peatlands, 7) Report of the Study on the Economic, Health and Social Impact of Haze in 2015 on the ASEAN Region.


Pada pertemuan COM/COP-14, disepakati bahwa pertemuan COM/COP-15 to AATHP pada tahun 2019 akan diselenggarakan di Kamboja secara back to back dengan 15th ASEAN Ministerial Meeting on the Environment (AMME-15).(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bayi Orangutan Jantan Lahir di Bintan, Namanya..


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
KLHK   Menteri Siti  

Terpopuler