jpnn.com, ZAGREB - Kroasia pada Senin meminta 24 staf kedutaan besar Rusia untuk meninggalkan negaranya terkait invasi Rusia di Ukraina dan "agresi brutal", kata kementerian luar negeri Kroasia, menyusul langkah serupa oleh negara-negara Uni Eropa.
Jumlah tersebut mencakup 18 diplomat, kata kementerian lewat sebuah pernyataan.
BACA JUGA: Gereja Ortodoks Rusia Ajak Umat Doakan Pasukan Invasi di Ukraina
Kementerian mengatakan bahwa duta besar Rusia dipanggil sebagai protes atas "agresi brutal terhadap Ukraina dan berbagai kejahatan yang dilakukan (di sana)".
"Pihak Rusia telah diberitahu soal pengurangan staf administrasi-teknis di kedutaan besar Federasi Rusia di Zagreb," kata pernyataan itu.
BACA JUGA: Kunjungi Indonesia, Menlu Kanada Bakal Bahas Isu Rusia Vs Ukraina
Uni Eropa pada Jumat mengadopsi paket sanksi baru untuk Rusia atas invasi mereka ke Ukraina, yang mencakup larangan impor batubara, pembatasan baru di sektor perdagangan, dan daftar hitam sejumlah tokoh oligarki yang dekat dengan Kremlin.
Rusia mengatakan pihaknya meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari untuk melucuti militer dan melenyapkan pengaruh Nazi di negara tetangganya itu.
BACA JUGA: Gempur Ukraina Timur Habis-habisan, Militer Rusia Banggakan Hal Ini
Ukraina dan Barat menganggap aksi Moskow di Ukraina sebagai dalih untuk invasi yang tak berdasar. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif