jpnn.com - SIDOARJO - Sudah banyak nyawa yang melayang sia-sia karena minuman keras (miras) oplosan. Meski begitu, para jago minum yang lain seakan tak terepengaruh dengan hal itu. Buktinya, di Sidoarjo, dua orang kembali kehilangan nyawanya lantaran menenggak miras oplosan. Mereka adalah Rizal Zulmi, 27 dan Hariyanto, 25. Keduanya adalah warga Kepuh Kemiri, Kecamatan Tulangan Sidoarjo.
Rizal dan Hariyanto masuk ke RSUD Sidoarjo secara berurutan pada Kamis (21/11) malam. Namun meski mendapat pertolongan intensif, nyawa kedua pemuda ini tak bisa selamatkan. Hariyanto meninggal pukul 21.00. Sedangkan Rizal meregang nyawa pada Jumat (22/11) dini hari sekitar pukul 00.30.
BACA JUGA: Dukun Cabul Garap Anak Tiri dan Sepupu
Pihak rumah sakit menyimpulkan bahwa kematian dua orang itu disebabkan alkohol. "Dari rekam medis di UGD maupun ECU yang kami terima, keduanya mengalami intoksinasi (keracunan) alkohol," kata Kepala Ruang (Karu) Jenazah RSUD Sidoarjo Safuan Hadi.
Dari penuturan keluarga korban, sebenarnya Rizal dan Hariyanto berpesta miras pada Selasa (19/11) yang lalu. "Tapi efeknya baru dua hari kemudian," kata David Effendi, kakak Rizal.
BACA JUGA: Napi Misterius Perdayai Empat Perempuan
Bahkan, pada Rabu hingga Kamis sore, Rizal masih menjalani aktivitas seperti biasa. Baru pada Kamis sekitar pukul 17.30, dia mengeluh pusing serta sesak napas cukup parah. Akhirnya, keluarga membawanya ke bidan desa. Namun, karena kondisinya cukup parah, dia dilarikan ke Puskesmas Tulangan.
Ternyata, puskesmas juga angkat tangan. Sampai akhirnya Rizal dirujuk ke RSUD Sidoarjo. "Namun, nyawanya tak bisa tertolong. Kami sangat kehilangan," kata David.
BACA JUGA: Polisi Cek Berkas Kasus Dul ke Kejati
Keluarga Rizal sangat terpukul. Maklum, dia adalah tulang punggung keluarga. Rizal berprofesi sebagai pengelola armada dump truck pengangkut sirtu.
Keterangan serupa diutarakan keluarga Hariyanto. Namun, mereka belum berani menyimpulkan bahwa kematian pemuda itu disebabkan miras. "Memang saya dapat informasi seperti itu (kematiannya akibat miras, Red). Namun, saya tidak bisa menerka apa yang menjadi penyebabnya," kata Yadi, ayah korban.
Diduga, miras itu berasal dari kompleks kafe dan warung di kawasan Pager Numbuk, Kecamatan Wonoayu. Di tempat tersebut banyak beredar miras oplosan. Bahkan, miras tradisional jenis cokrik juga ada di sana.
Berdasar keterangan dari keluarga para korban, sebelumnya Rizal dan Hariyanto memang pergi ke kompleks tersebut. "Di sana masih banyak peredarannya," kata salah seorang kerabat Rizal.
Kapolsek Tulangan AKP Sutrisno mengatakan bahwa pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari para saksi. "Memang, kedua korban berasal dari Tulangan. Tapi, kejadiannya di Wonoayu. Petugas kami tengah mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi maupun pihak keluarga," ungkapnya. (ris/nw/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Lacak Jaringan Mantan Bendum ISNU
Redaktur : Tim Redaksi