Lagi, Pabrikan Mobil China Tertarik Masuk Pasar Indonesia, Fokus Model Ini, Tangguh

Minggu, 01 September 2024 – 11:18 WIB
CEO Rox Motor Jarvis Yan dan mobil SUV ROX 01 "Fishing Master Special Edition" dalam gelaran Chengdu Motor Show 2024 di Chengdu, provinsi Sichuan, China pada Jumat (30/8) (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

jpnn.com, CHENGDU - ROX Motor, perusahaan rintisan otomotif asal China menunjukkan ketertarikan untuk memasuki pasar Indonesia.

Pasalnya, ROX Motor melihat Indonesia memiliki penduduk yang besar dan pertumbuhannya meningkat sangat cepat, sehingga mereka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu.

BACA JUGA: Dorong Pabrikan Otomotif Tiongkok Cepat Berproduksi di Indonesia, Produk Lokal Kapan Pak?

Diketahui, sejumlah pabrikan asal China sudah memasarkan kendaraan listrik di tanah air.

Nantinya, ROX Motor akan fokus memasarkan mobil di kelas mobil Sport Utility Vehicle (SUV) untuk pasar di Indonesia.

BACA JUGA: Soal Insentif Mobil Hybrid, Pabrikan Otomotif Berkometar Begini

"Khususnya pasar Indonesia, kami pikir penting bagi kami. Karena pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat dengan sangat cepat," kata CEO ROX Motor, Jarvis Yan kepada ANTARA dalam Chengdu Motor Show 2024 di Chengdu, provinsi Sichuan, China pada Jumat (30/8).

Meski perusahaan baru seumur jagung, tetapi ROX Motor sudah memiliki sejumlah produk andalanya.

BACA JUGA: Mobil China GWM Bersiap Mengaspal di Indonesia Melalui Indomobil

Startup yang berdiri pada Januari 2021 itu meluncurkan mobil pertamanya bernama ROX 01.

Mobil itu diluncurkan pada 22 Agustus 2023 sebagai varian Extended Range Electric Vehicle (EREV), yaitu kendaraan listrik murni selama daya baterainya mencukupi.

Ketika baterai hampir habis, mesin pembakaran internal mulai bekerja untuk menghasilkan listrik yang diperlukan untuk menggerakkan kendaraan, sehingga pengemudi tidak perlu khawatir kehabisan baterai di jalan.

"Kami sudah masuk ke Asia Tengah dan Timur Tengah, dan juga kami sudah ada di China bagian Tenggara. Sekarang kami baru mengikat perjanjian dengan 'dealer' dari Filipina dan kami ingin jadi merek global termasuk ke pasar Indonesia karena Indonesia negara yang besar di Asia Tenggara," tambah Jarvis.

Dia menyambut bila ada mitra dari Indonesia yang ingin bekerja sama agar dapat mengembangkan produknya di pasar Asia Tenggara bersama-sama.

"Kami baru bekerja sama dengan Filipina karena di sana mobilnya menggunakan setir kiri seperti di China, sedangkan di Indonesia, mobil menggunakan setir kanan, karena itu kami membutuhkan waktu untuk penyesuaian desain dan hal teknis lainnya," tambah Jarvis.

Jarvis mengaku ROX Motor memang punya target pasar yang spesifik, termasuk di China, karena mobil kelas SUV tidak terlalu populer.

"Memang ada banyak mobil di perkotaan dan dibuat untuk skenario orang yang tinggal di kota, tapi bila orang-orang di kota ingin menikmati alam yang medannya lebih menantang, belum ada mobil yang memenuhi kebutuhan tersebut," jelas Jarvis.

Dia menyebut ROX Motor menyediakan ROX 01. Mobil itu merupakan jenis EREV yang menawarkan kombinasi unik antara efisiensi listrik dan fleksibilitas jarak tempuh.

Dengan menggabungkan mesin pembakaran internal sebagai generator, EREV dapat menempuh jarak yang lebih jauh tanpa harus sering-sering mencari stasiun pengisian daya khususnya di daerah pedalaman.

ROX 01 menggunakan sistem listrik penggerak empat roda dengan motor ganda yang dapat diperluas jangkauannya, menghasilkan daya maksimum 350 kW dan torsi gabungan 740 Nm.

Akselerasi hingga 100 km/jam hanya membutuhkan waktu 5,5 detik. Kecepatan puncaknya diklaim mencapai lebih dari 200 kilometer per jam.

Dengan paket baterai lithium seri 5 CATL 56,01 kWh dan tangki bahan bakar berkapasitas 70 liter, kendaraan ini menawarkan jangkauan 282 km menurut standar "China Light Duty Vehicle Test Cycle" (CLTC) yaitu perkiraan jarak berkendara yang dapat ditempuh kendaraan dengan sekali pengisian daya berdasarkan pengujian dalam kondisi berkendara di kota, jalan raya, dan gabungan, dan 235 km menurut standar "Worldwide harmonized Light vehicles Test Cycles" (WLTC) atau pengukuran standar Eropa.

Konsumsi bahan bakar gabungan standar WLTC hanya 7,95 liter per 100 kilometer. Dilengkapi dengan mode manajemen energi cerdas, ROX 01 menawarkan jangkauan gabungan baterai dan motor 1.362 km (menurut CLTC) dan 1.275 km (menurut WLTC).

"Jadi, skenarionya adalah, pertama, jika seseorang hanya berkendara di dalam kota, seperti di Beijing atau Shanghai dari Senin sampai Jumat, dapat menggunakan baterai sepenuhnya karena ROX 01 dapat menempuh jarak 300 km sekali mengisi daya, tapi jika bepergian jauh seperti dari Shanghai ke Chengdu, Anda dapat menggunakan baterai dan bensin secara bersamaan, dan bahkan dapat pergi lebih jauh lagi dari Chengdu seperti ke Tibet," ungkap Jarvis.

Mekanisme EREV tersebut, menurut Jarvis, membuat ROX 01 unggul dibanding mobil listrik murni yang harus mencari stasiun pengisi daya agar dapat bepergian jauh.

"Kami juga ingin menjadi merek global di industri otomotif, jadi bila orang bicara tentang otomotif, kami ingin jadi merek pertama yang disebut," kata Jarvis. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Legenda Bulu Tangkis Ini Ungkap Alasan Pakai Mobil China, Oh Ternyata


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler