Soal Insentif Mobil Hybrid, Pabrikan Otomotif Berkometar Begini

Rabu, 24 Juli 2024 – 16:38 WIB
Ilustrasi pameran otomotif GIIAS di ICE BSD City. Foto: Seven Event

jpnn.com, TANGERANG - Pemerintah saat ini tengah menggodok aturan pemberian instentif untuk mobil hybrid.

Nantinya, instentif itu akan berupa pajak pertambahan nilai yang ditanggung pemerintah (PPN DTP).

BACA JUGA: Gaikindo Minta Pemerintah Memberikan Insentif Untuk Mobil Hybrid

Namun, rencana pemberian instentif hybrid itu disambut baik oleh Toyota Astra Motor sebagai agen pemegang merek (APM).

Toyota bahkan akan melakukan kerja sama dengan pemerintah.

BACA JUGA: Soal Insentif Mobil Hybrid, Moeldoko: Tidak Penting!

Hal itu dilakukan agar Toyota dan pemerintah bisa mengurangi emisi karbon sebesar 29% di Indonesia.

"Di sini APM Toyota ingin berkolaborasi dengan pemerintah dengan tujuan untuk mereduksi karbon CO2," kata Marketing Planning Division Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Resha Kusuma Atmaja pada saat diskusi Indonesia Center of Mobility Studies (ICMS) di GIIAS, Tangerang, Rabu (24/7).

BACA JUGA: Pabrikan Minta Kejelasan Insentif Mobil Listrik

Dia menambahkan kerja sama bersama pemerintah itu sejalan dengan strategi Toyota dalam menekan emisi karbon.

Sebab, kata dia, salah satu strategi yang dipakai ialah multi pathway dengan menyediakan produk-produk elektrifikasi yang lengkap dan sesuai kebutuhan pelanggan serta membangun ekosistem kendaraan elektrifikasi. "Tujuannya itu selaras," ungkapnya.

Meski begitu, pemerintah hingga saat ini belum memutuskan pemberian instentif mobil hybrid.

Dia melihat baru mobil Battery Electric Vehicle (BEV) yang mendapatkan instentif dari pemerintah.

"Ya, kami harapkan bersama asosiasi, Gaikindo bersama APM intinya kita punya tujuan yang sama untuk mereduksi CO2. Kami harapkan seperti di Thailand memang instentif tidak hanya BEV, tetapi dilancarkan hybrid pun ada," tuturnya.

Menurut dia, dengan pemberian insentif itu akan mendongkrak pasar otomotif di tanah air.

"Karena bagaimanapun juga itu (Insentif) yang bisa mendongkrak market mobil di Indonesia," kata Resha Kusuma. (ddy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Moeldoko: Insentif Mobil Hybrid Tidak Penting


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler