jpnn.com - JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira mengatakan untuk membubarkan sebuah negara demokrasi tidak perlu dengan pengerahan senjata perang. Caranya yang paling mudah dan efektif, menurut Andreas, hancurkan saja pilar-pilar demokrasinya antara lain partai politik (parpolnya).
“Ingat, salah satu cara yang paling efektif membubarkan negara demokrasi, hancurkan saja parpolnya. Tak perlu dengan senjata, hancurkan saja pilar-pilar demokrasinya, pasti sebuah negara demokrasi itu hancur,” kata Andreas di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (10/3).
BACA JUGA: LIPI: Calon Independen Tak Mengancam Partai Politik
Fenomena menjelang pilkada yang akhir-akhir terjadi di DKI Jakarta dengan gejala bahwa parpol tidak penting bagi calon perseorangan adalah baigan terkecil dari skenario besar menihilkan parpol.
“Begitu juga halnya saat Ahok mendesak agar PDIP cepat mengeluarkan sikap mendukungnya. Sementara PDIP sudah menetapkan akan menyikapi Pilkada DKI pada Juni 2017. Permintaan Ahok juga gejala bahwa parpol dia anggap tidak penting. Yang penting Ahok harus jadi gubernur," ungkapnya.
BACA JUGA: Ahok Ngotot Jalur Independen, Yusril Bilang Begini
Dia mengingatkan membangun sebuah partai tidak semudah membangun gedung sebab yang dibangun partai adalah soal ideologi yang tidak terlepas dari membangun sistem politik yang baik.
“Fenomena yang saat ini terjadi di Jakarta akan semakin mempersulit parpol membangun ideologi karena berhadapan dengan karakter masyarakat yang individualistik,” tegasnya.
BACA JUGA: Diusung jadi Cagub DKI, Begini Reaksi Haji Lulung
Selain itu, dia juga mengkritisi sistem pemilu legislatif yang mengutamakan asas keterpilihan dari yang semestinya asas keterwakilan.
“Kalau PDIP sudah jelas membangun ideologi partai tapi sistem yang ada mengharuskan kalah atau menang, sementara ideologi PDIP keterwakilan,” katanya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus PDIP Bilang Ahok Itu Wayang atau Dalang?
Redaktur : Tim Redaksi