Awal kejadian dihimpun Metro Aceh (Group JPNN), setelah dua pekerja yang menjaga alat berat, mendengar suara berisik seperti langkah kaki orang, dari bawah tebing tempat pelebaran jalur utama proyek. Merasa curiga hal-hal tak beres, mereka lalu mengambil batu dan melemparkannya ke arah bawah.
Ternyata pelemparan tersebut malah berbuntut panjang. Diduga mengenai OTK, langsung mengamuk dan memberondong ke arah atas. Akibat dihujani tembakan, kedua saksi pun kalang-kabut. Mereka buru-buru melarikan diri dari TKP untuk menghindar jadi sasaran empuk peluru. Sayangnya, rentetan timah panas malah menembus excavator milik perusahaan USA Jangka Perkasa, yang parkir di lokasi kejadian. Selanjutnya korban menghubungi petugas kepolisian guna melaporkan insiden.
Tim dari Polres Bireuen segera terjun ke TKP, tak mendapati seorangpun di sana. Diduga pelaku penembakan telah kabur sebelum aparat tiba. Dari hasil pemeriksaan sementara, terlihat 25 lubang bekas tembakan dan 23 selongsong peluru jenis AK. Sejauh ini, kasus masih dalam proses penyelidikan dan belum diketahui motifnya. Termasuk pihak perusahaan mengaku sebelum kejadian, tidak ada menerima teguran apapun dari orang lain.
Kasat Reskrim Polres Bireuen Iptu Benny Cahyadi,SH ditemui Metro Aceh di TKP mengatakan, alat berat diberondong OTK baru hari pertama melaksanakan proyek pelebaran jalan dan pembangunan drainase. Selesai bekerja, diparkirkan dipinggiran jalan.“Posisi pelaku tembak serong dari bawah,” terang Kasatreskrim.
Pihak perusahaan USA Jangka Perkasa, Fauzan juga menyatakan tak mengetahui motif teror tersebut. “Proyek sepanjang 400 meter itu, lanjutan otsus. Hari ini baru hari pertama kerja dan hampir rampung,” sebutnya.(tim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas, Konflik Lahan Makin Panas
Redaktur : Tim Redaksi