Tasuah harus dirawat setelah mengalami luka bakar karena tersiram air panas saat sedang memasak jamu tradisional pada dandang di atas tungku. Akibatnya perempuan paruh baya itu mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya. Kejadian itu diketahui anak korban yakni Neneng pada tanggal 26 Mei lalu.
Neneng pun berupaya membawa ibu-nya ke puskesmas. “Saya minta bantuan puskesmas untuk dirawat. Hingga akhirnya korban dibawa ke RS Fatmawati,” kata Neneng kepada wartawan, Selasa (11/6).
Namun di RS Fatmawati diduga korban tidak dianggap, dan diduga tidak ada kamar. Lalu korban sempat dibawa ke UGD RSPP. Namun saat dikonfirmasi koran ini, belum ada jawaban dari pihak RS Fatmawati terkait hal itu.
Karena bingung, akhirnya anak korban mengadu ke DPRD DKI, Maya Marie Amadea Ismayani, anggota Komisi B. “Saya terpaksa minta bantuan anggota DPRD bahwa saya punya orang tua terkena musibah itu,” pungkas Neneng anak korban kepada wartawan, kemarin.
Kejadian itu, juga diketahui oleh Kepala Jamkesda, Yuditha Endah. Dan Yuditha mengimbau agar Tasuah segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan perawatan. “Saya sendiri yang maksa ibu itu untuk berobat ke RS. Dan betul di RS Fatmawati penuh. Di RS Pusat Pertamina dibiayai dengan KJS,” ujar Kepala Jamkesda, Yuditha Endah kepada INDOPOS (grup JPNN).
Sementara kepada wartawan, anggota Komisi B DPRD DKI, Maya Marie Amadea Ismayani membenarkan adanya pengaduan warga pemegang KJS yang diduga ditolak RS Fatmawati. Maya mengaku langsung menghubungi pihak rumah sakit lainnya. Tetapi, sejumlah rumah sakit juga menyatakan bahwa ruangan bagi luka bakar sudah penuh.
“Saya hubungi RSUD lain, tapi semua menjawab penuh ruang untuk rawat luka bakar. Yang masih ada ruang rawat luka bakar hanya RS Pusat Pertamina,” pungkas Maya kepada wartawan.
Diakuinya, korban memang warga miskin pemegang KJS. Ketika menghubungi pihak RS Pusat Pertamina (RSPP), biaya klaim yang ditanggung KJS dinilai sangat kecil. “Jadi harus bayar biaya tambahan yang katanya akan cukup besar,” ungkapnya.
Namun ternyata Tasuah bukan ditolak oleh RS Fatmawati, melainkan ruangan ICU untuk luka bakar di RS Fatmawati memang lagi penuh. Hingga akhirnya Tasuah dirujuk ke RSPP. Selain peralatan untuk korban luka bakar memadai, di RSPP juga masih ada ruang ICU yang kosong. “Saat ini korban sudah ditangani oleh RSPP. Apalagi korban pemegang KJS, jadi tidak ada masalah,” tandasnya.
Hingga kini, korban sudah ditangani oleh pihak RSPP, Jakarta Selatan dan dalam perawatan intensif. “Jika di kepolisian tidak ada laporannya,” kata Kanit Reskrim Polsek Cilandak, AKP Alam Nur. (ibl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Minta Komisi III Awasi Sengketa Tanah di Depok
Redaktur : Tim Redaksi