Lagi, Pilot Lion Air tertangkap Nyabu

Minggu, 05 Februari 2012 – 03:03 WIB

SURABAYA - Dunia Penerbangan di Indonesia agaknya mesti mulai waspada. Sebab, beberapa pilot pesawat komersial ternyata mulai kecanduan sabu. Salah satunya yang diungkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim, dan Ditreskoba Polda Jatim, Sabtu (4/2) dini hari.

Tiga instansi spesialis perburuan Narkotika itu menangkap Saiful Salam, Pilot Lion Air berusia 44 tahun di hotel Garden Palace Jalan Yos Sudarso. penangkapan sekitar pukul 03.00 itu dipimpin langsung oleh Direktur penindakan dan pengejaran BNN Brigjen Pol Benny Mamoto.
     
Saat petugas menggerebek kamar 2019 yang diinapi Saiful, dia sedang asyik dengan peralatan untuk mengonsumsi sabu. Di antaranya, sedotan, botol ar mineral, dan korek api. Juga, didapati satu poket berisi sabu yang setelah ditimbang beratnya mencapai 0,4 gram. Saiful pun hanya bisa pasrah saat dibawa petugas.

Ketua BNNP Jatim Kombespol Jan De Fretes menyatakan, penangkapan tersebut merupakan hasil pengembangan kasus serupa tiga minggu lalu. Yakni, penangkapan pilot Lion Air yang kedapatan nyabu di Makassar. "Barang buktinya sama, 0,4 gram," terang mantan Direskoba Polda Jatim itu.

Warga Bumi Serpong Damai, Tangerang, itu mengaku mendapatkan sabu dari seseorang berinisial YS, asal Surabaya dengan perantara kurir. Dia minta barang tersebut diantarkan ke hotel. "tapi, pengakuannya tidak bisa langsung dipercaya. Sebab, dia masih dalam pengaruh sabu," terangnya.

Dalam pemeriksaan, polisi mendapati pengakuan jika barang bukti sabu seberat 0,4 gram itu hanyalah sisa yang digunakan sebelumnya. "Beberapa jam sebelumnya dia juga sempat mengonsumsi sabu," lanjutnya.

Belum lagi sabu yang ada di dalam sedotan yang sudah siap untuk diisap. Namun, Saiful mengaku tidak hapal berapa banyak sabu yang dia konsumsi sebelumnya.

Kemudian, muncul pernyataan jika dia sudah setahun terakhir mengonsumsi serbuk berbahaya itu. "Tapi, itu kan pengakuannya saja. Belum tentu dia berkata jujur," lanjut Jan.

Yang lebih parah, tiga jam setelah dia ditangkap, atau tepatnya pukul 06.00, dia dijadwalkan flight (terbang) dengan rute panjang. Yakni, Surabaya-Makassar-Balikpapan-J akarta-Surabaya.

Bahkan, sebelum ditangkap dia baru saja tiba dari Jakarta sekitar pukul 13.00. Bisa dibayangkan, jika Saiful tidak tertangkap, nyawa para penumpang Lion Air yang dipilotinya sangat mungkin terancam. Para penumpang tidak akan tahu jika mereka sedang terbang bersama pilot yang sedang "fly".

Jan De Fretes menuturkan, orang yang mengonsumsi sabu akan mengalami disorientasi ruang dan waktu, serta mispersepsi pancaindera. Dia memberikan contoh, saat hendak landing, pilot yang dalam pengaruh sabu bisa saja mengira bahwa jarak aman untuk landing sudah tercukupi. Padahal, dia masih jauh dari daratan.
   
Akibatnya, pesawat bisa saja tergelincir atau bahkan kecelakaan jika kesadarannya tidak segera pulih. Saat ditanya apakah aktivitas konsumsi sabu tersebut terkait dengan banyaknya kasus pesawat Lion Air tergelincir di bandara, Jan de Fretes tidak menampik kemungkinan tersebut.

"Pernah terjadi di Papua, saya lupa maskapai apa, tergelincir saat landing. Setelah diperiksa, pilotnya positif mengonsumsi sabu," ungkapnya.

Contoh lainnya, jika seseorang mengendarai mobil dalam pengaruh sabu, suatu ketika dia bisa saja tiba-tiba mengira di depannya ada tembok besar sehingga langsung belok secara mendadak untuk menghindar.

Akibatnya sudah tergambar dalam peristiwa di kawasan Tugu Tani, Jakarta, beberapa waktu lalu. hal itu yang dinamakan mispersepsi panca indera "Itu kalau mobil. Bayangkan kalau itu terjadi pada pilot yang sedang menerbangkan pesawat di ketinggian," ujarnya.

Terkait rencana tes narkoba pada pilot, Jan de Fretes menyatakan hal itu bukan kewenangan BNN. Hanya saja, pasca pengungkapan kasus serupa di Makassar, BNN telah mengadakan MoU dengan Ditjen Perhubungan Udara dan berbagai maskapai penerbangan untuk mencegah penyalahgunaan narkotika pada awak pesawat.(byu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sindikat Narkoba Libatkan Oknum Brimob dan Pegawai Lapas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler