JAKARTA--Setelah saksi Benita Pratiwi, membantah keterangan yang diberikannya kepada Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), giliran operator Komputer Korlantas Polri, Wasis Tripambudi, yang mengaku diintervensi penyidik KPK saat diperiksa.
Wasis mengakui mengantar empat kardus bersama Ketua Primkoppol Ajun Komisaris Besar Polisi Teddy Rusmawan ke Plaza Senayan yang diduga untuk beberapa Anggota DPR. Meski demikian, Wasis berkelit tidak tahu apa isi kardus itu.
"BAP saya dikarang pak. Saya memang antar kardus ke Plaza Senayan bersama Pak Teddy. Tapi saya tidak tahu apa isinya," kata Wasis, saat bersaksi dalam perkara dugaan korupsi Driving Simulator SIM terdakwa bekas Kepala Korlantas Irjen Djoko Susilo, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (12/7).
Namun, Wasis mengaku diarahkan Penyidik KPK bahwa isi kardus itu adalah uang. "Tapi di BAP ditulis oleh penyidik isinya uang. Saya diarahkan penyidik kardus itu berupa dana," ujar Wasis.
Namun, Ketua Majelis Suhartoyo tidak percaya begitu saja pengakuan Wasis. Suhartoyo kemudian mencecar siapa yang memerintahkan mengantar kardus itu. Wasis menjawab yang memerintahkannya adalah Djoko berdasarkan ucapan Teddy.
"Jadi saya bersama Pak Teddy bawa kardus ke Plaza Senayan," kata Wasis.
Namun, lagi-lagi ia berkelit tidak tahu uang itu diberikan buat siapa. "Saya stand by di parkiran, tiduran. Waktu itu naik Avanza," lanjut Wasis.
Pada sidang sebelumnya, Ketua Panitia Lelang Simulator, Teddy Rusmawan, mengakui pernah mengantarkan empat kardus berisi uang ke Plaza Senayan.
Menurut dia, duit itu diberikan buat beberapa anggota DPR, antara lain Aziz Syamsudin, Herman Heri, dan Bambang Soesatyo, buat melobi alokasi anggaran di Korlantas Polri.
Ketiga politisi ini pernah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi. Ketiganya pun membantah. (boy/jpnn)
Wasis mengakui mengantar empat kardus bersama Ketua Primkoppol Ajun Komisaris Besar Polisi Teddy Rusmawan ke Plaza Senayan yang diduga untuk beberapa Anggota DPR. Meski demikian, Wasis berkelit tidak tahu apa isi kardus itu.
"BAP saya dikarang pak. Saya memang antar kardus ke Plaza Senayan bersama Pak Teddy. Tapi saya tidak tahu apa isinya," kata Wasis, saat bersaksi dalam perkara dugaan korupsi Driving Simulator SIM terdakwa bekas Kepala Korlantas Irjen Djoko Susilo, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (12/7).
Namun, Wasis mengaku diarahkan Penyidik KPK bahwa isi kardus itu adalah uang. "Tapi di BAP ditulis oleh penyidik isinya uang. Saya diarahkan penyidik kardus itu berupa dana," ujar Wasis.
Namun, Ketua Majelis Suhartoyo tidak percaya begitu saja pengakuan Wasis. Suhartoyo kemudian mencecar siapa yang memerintahkan mengantar kardus itu. Wasis menjawab yang memerintahkannya adalah Djoko berdasarkan ucapan Teddy.
"Jadi saya bersama Pak Teddy bawa kardus ke Plaza Senayan," kata Wasis.
Namun, lagi-lagi ia berkelit tidak tahu uang itu diberikan buat siapa. "Saya stand by di parkiran, tiduran. Waktu itu naik Avanza," lanjut Wasis.
Pada sidang sebelumnya, Ketua Panitia Lelang Simulator, Teddy Rusmawan, mengakui pernah mengantarkan empat kardus berisi uang ke Plaza Senayan.
Menurut dia, duit itu diberikan buat beberapa anggota DPR, antara lain Aziz Syamsudin, Herman Heri, dan Bambang Soesatyo, buat melobi alokasi anggaran di Korlantas Polri.
Ketiga politisi ini pernah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi. Ketiganya pun membantah. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saksi Djoko Ngaku Didoktrin Penyidik
Redaktur : Tim Redaksi