SEMARANG --- Untuk keempat kalinya, jalan tol Semarang-Ungaran retak. Kali ini retakan terlihat di titik Km 19+600 sekitar jembatan Susukan Kabupaten Semarang.
Selain retakan di permukaan jalan, kondisi rawan longsor juga terdapat di tanah bawah jembatan Susukan. Tanah ini menopang sembilan pilar yang menjadi penyangga jembatan sepanjang 470 meter.
Dari pantauan Jateng Pos (Grup JPNN), keretakan ada di dua sisi jalan. Baik yang dari arah Semarang maupun yang dari Ungaran. Masing-masing sisinya terdapat retakan yang melintang memotong lebar permukaan jalan sepanjang hampir lima meter lebih. Selain retak di permukaan jalan tol, kondisi kritis juga terdapat di bagian bawah jembatan jalan tol Susukan.
Akses jalan inspeksi menuju tanah bawah tempat pilar-pilar penyangga jembatan tol ini berdiri pun terlihat kritis. Sehingga diberikan garis peringatan oleh petugas.
Keberadaan tanah daerah susukan ini tergolong vital karena tanah tersebut menjadi pondasi 9 pasang pilar penyangga jembatan tol Susukan yang ketinggiannya mencapai 50 meter. Sembilan pilar penyangga inilah yang menjadi tempat jembatan Susukan sepanjang 470 meter dibentangkan.
Pihak trans Marga Jawa Tengah, selaku pengelola proyek jalan tol Semarang-Solo menyatakan semua direksi atau pejabat yang berwenang sedang tidak ada di tempat. Ir. Aris Nugroho, Direktur Teknis PT. Trans Marga Jateng sedang berada di Jakarta. Saat dihubungi ponselnya mati.
Oleh beberapa pakar teknik dan lingkungan, keretakan yang terus terjadi di jalan tol Semarang-Ungaran lebih didominasi faktor kondisi alam yang terus diabaikan oleh pengelola proyek. Sejak awal, daerah susukan terdapat aliran air sungai di bawah tanah sehingga selalu memicu adanya pergerakan ataupun pergeseran tanah. Nantinya akan berimbas pada pergerakan bangunan di atasnya.
“Sayangnya, kondisi ini sejak awal tak dipedulikan pihak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Bina Marga selaku pemilik proyek. Ironisnya, pihak konsultan perencana dan kotraktor pelaksana terus saja ikut bersikap acuh,” ujar Ir. Robert Kodoatie, pakar hidrologi Undip kemarin.
Perlu diketahui, pembangunan jalan Tol Semarang-Ungaran sepanjang 16.3 kilometer itu resmi dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo pada 20 Agustus 2011 lalu. Pembangunan memakan biaya sekitar Rp 1 trilyun. Proyek tol Semarang-Ungaran merupakan tahap pertama pembangunan megaproyek tol Semarang-Solo yang diperkirakan memakan biaya hingga Rp 7 triyun.
Sayangnya, sejak dibuka hingga kini, tol Semarang-Ungaran tidak diijinkan untuk dilalui kendaraan berat jenis bus maupun truk. Sejumlah masyarakat pun bertanya, ada apa dengan jalan tol Semarang-Ungaran ini? (tah)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wabup Luwu jadi Incaran BNN
Redaktur : Tim Redaksi