MAKASSAR -- Satuan Narkoba Polrestabes Makassar mulai sedikit membuka diri terkait penangkapan Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak, akhir pekan lalu. Bersama enam orang rekannya, Syukur diamankan polisi terkait dugaan penggunaan narkotika jenis sabusabu.
Ketua DPC Demokrat Luwu ini, ditangkap di sebuah rumah di Jalan Elok 11/ 25 Kompleks Perumahan Villa Mutiara, bilangan Tol Sutami. Mereka digerebek, Sabtu 9 Juni, sekira pukul 21.00 Wita. Kasus ini coba ditutupi, namun tercium di kalangan pers mulai Minggu 10 Juni.
Petugas melakukan penggerebekan setelah mendapatkan informasi adanya aktivitas mencurigakan yang dilakukan sekelompok pemuda.
Saat petugas kepolisian tiba di lokasi, dua orang pemuda inisial NK dan AN, sudah berada di luar rumah. Petugas kemudian melakukan pengamanan. Petugas lainnya kemudian masuk ke dalam rumah. Saat membuka pintu, petugas mengamankan Syukur Bijak, yang berada tepat di depan pintu.
Petugas lainnya kemudian mengamankan empat orang lainnya yang juga ingin keluar dari pintu itu. Mereka berinisial, SY, JE, EN, dan OL selaku pemilik rumah. Saat penggerebekan, petugas menemukan sejumlah barang bukti berupa, lilin berukuran besar berwarna putih, sebuah alat isap, dua buah korek api dari gas, sebuah pirex, dan sachet bekas sabusabu yang telah kosong.
Dari beberapa bukti yang disita tersebut, kuat dugaan Syukur cs baru saja menggelar pesta sabusabu. Malah mereka sudah bersiap-siap untuk bergegas meninggalkan lokasi pesta narkotik tersebut di Kompleks Perumahan Villa Mutiara.
"Ada yang ditangkap di luar dan ada yang di dalam rumah. N dan A ditangkap di luar rumah," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Chevy A Sopari, siang kemarin. "Kalau yang pejabat (Syukur Bijak, red) ditangkap di depan pintu. Mungkin dia mau keluar," tambah Wakasat Narkoba Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Danu.
Penggerebekan yang berujung diamankannya Wabup Luwu itu, memunculkan sebuah fakta baru. Informasi FAJAR, jika aktivitas oknum pejabat tersebut di luar urusan pemerintahan sudah terendus Badan Narkotik Nasional (BNN) Provinsi Sulsel. Bahkan, dia sudah diincar selama dua bulan terakhir.
Kepala Badan Narkotik Nasional Provinsi Sulsel, Kombes Pol Richard Nainggolan saat dikonfirmasi terkait informasi tersebut hanya tertawa. "Kalau target, mungkin itu terlalu tendensi," paparnya. Hanya saja, dia tidak membantah adanya informasi awal terkait aktivitas yang dilakukan politis partai pemenang pemilu 2009 lalu itu.
"Semua pastinya berawal dari informasi. Yah, adalah. Tapi, sekarang kan sudah ditangani Polrestabes. Siapa pun yang terlibat dalam peredaran ataupun pengguna narkoba akan kita perangi. Itu merupakan tugas kita di sini (BNN). Kerja sama dengan kepolisian dan lainnya tetap dilakukan," sebut, Kombes Pol Richard Nainggolan.
Ketua DPD Granat Makassar, Arman, meminta aparat penegak hukum dalam upayanya memberantas peredaran narkoba harus dilakukan dengan serius. Kepolisian harus bebas dari intervensi pihak manapun. "Kepolisian jangan mau diintervensi," ujarnya.
Kombes Pol Chevy A Sopari, menegaskan, dalam kasus ini pihaknya akan berjalan sesuai aturan yang sebenarnya. "Kami akan pakai kaca mata kuda. Lurus-lurus saja. Kalau salah pasti akan ditindaki," beber mantan Kapolresta Parepare ini. (abg/sil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyakit Kaki Gajah Hantui Warga Tayan
Redaktur : Tim Redaksi