jpnn.com, JAKARTA - Industri pariwisata Indonesia benar-benar menjadi ancaman serius bagi negara-negara pesaing di Asia Tenggara.
Salah satunya adalah Thailand yang selama ini dianggap musuh profesional oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.
BACA JUGA: Akses Makin Banyak, Jumlah Kunjungan Wisman Melonjak
Bagaimana tidak, sejak Arief menjadi menteri, pariwisata Indonesia selalu berhasil mengalahkan Thailand.
Meski masih kalah dalam jumlah turis asing, Indonesia menumbangkan Thailand terkait tren kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
BACA JUGA: Peserta Kongres Pediatrics Internasional di Jogja Bakal Diajak Napak Tilas Obama
Terbaru, tren kunjungan wisman ke Indonesia sepanjang semester pertama 2017 mengungguli Negeri Gajah Putih, julukan Thailand.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Selasa (1/8), wisman yang pelesiran ke Indonesia pada semester pertama mencapai 6,48 juta.
BACA JUGA: Peringatan HUT Kemerdekaan RI Bakal Wow Banget
Jumlah itu melesat 22,42 persen dibandingkan periode yang sama 2016 lalu yang berjumlah 5,20 juta.
Khusus Juni 2017, kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 1,13 juta.
Angka itu melesat 31,61 persen dibandingkan Juni 2016 yang berjumlah 857,65 ribu.
Turis asal Tiongkok menjadi pendongkrak terbesar dengan jumlah kunjungan mencapai 160.200 orang. Itu berarti wisatawan asal Tiongkok berkontribusi sebesar 14,19 persen.
Di posisi kedua adalah turis asal Singapura yang berjumlah 131.908 orang atau mencapai 11,66 persen.
Sedangkan urutan ketiga adalah wisatawan asal Australia sejumlah 108.028 orang atau berkontribusi 9,57 persen.
Sementara itu, travelista asal India berada di posisi kelima dengan jumlah 50.948 atau mencapai 4,51 persen dari total kunjungan wisman.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, turis yang melancong ke Indonesia melalui 19 pintu utama sebanyak 932,38 ribu.
Sedangkan wisman yang berkunjung ke Indonesia di luar pintu utama sebanyak 196,34 ribu.
"Jumlah kunjungan wisman reguler 910.931 orang dan 21.448 wisman khusus," kata Suhariyanto, Selasa (1/8).
Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand, kunjungan wisman ke Negeri Gajah Putih sepanjang semester pertama 2017 mencapai 17,32 juta.
Angka itu hanya naik 4,41 persen dibandingkan periode yang sama 2016 yang berjumlah 16,59 juta.
Peningkatan jumlah kunjungan wisman ke Thailand ditopang turis dari tiga negara.
Yakni, wisman asal Rusia yang naik dari 551.200 pada semester pertama 2016 menjadi 719.144 pada 2017 atau naik 30,47 persen.
Di urutan kedua adalah wisman asal India yang naik dari 591.912 menjadi 689.749 atau meningkat 16,53 persen.
Sedangkan wisman asal Korea Selatan berada di posisi ketiga dengan jumlah 725.499 pada 2016 menjadi 825.653 pada semester pertama 2017. Artinya, ada kenaikan sebesar 13,80 persen.
Sementara itu, kunjungan turis asal Tiongkok mengalami penurunan 3,83 persen dari 4,89 pada semester pertama 2016 menjadi 4,71 juta pada tahun ini.
Namun, khusus Juni, kunjungan wisman Tiongkok naik dari 715.413 pada 2016 menjadi 762.500 pada 2017 atau tumbuh 6,58 persen.
Peningkatan terbesar ditunjukkan wisman asal Korea Selatan yang naik dari 107.506 pada Juni 2016 menjadi 133.734 pada 2017 alias tumbuh 24,40 persen.
“Meningkatnya wisatawan muslim juga membantu jumlah kunjungan,” kata Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand Pongpanu Svetarundra sebagaimana dilansir laman TTR Weekly, 21 Juli lalu.
Sebelumnya, Thailand juga harus mengakui kehebatan Indonesia dalam hal tren kunjungan wisatawan pada periode Januari-April 2017.
Saat itu, kunjungan wisman ke Thailand mencapai 12,02 juta atau hanya meningkat 2,91 persen dibandingkan periode yang sama 2016 sejumlah 11,68 juta.
Sementara itu, kunjungan wisman ke Indonesia pada empat bulan pertama 2017 mencapai 4,20 juta.
Jumlah itu meningkat 19,34 persen dibandingkan periode yang sama 2016 lalu. Saat itu, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 3,52 juta. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengin Bersepeda di Atas Awan? 4 Destinasi Ini Wajib Dikunjungi
Redaktur & Reporter : Ragil