Kooordinator Lapangan Balawista Liano menuturkan empat wisatawan yang terseret arus semua korban terseret arus terjadi di kawasan zona berbahaya. “Mereka terbawa arus bawah laut ke tengah laut sehingga panik dan tenggelam,” tuturnya kemarin.
Pria yang akrab dipanggil Ano itu menjelaskan keempat korban diantaranya Ijang (24) warga Sidareja Jawa Tengah, Ijal (26), Hadi (18) dan Ade (31) warga Bandung serta Tiyas Anisa Gani (14) warga Cikoneng, Ciamis. “Semua korban berhasil terselamtkan. Hanya saja, korban bernama Tiyas terpaksa kami bawa ke puskesmas karena pingsan akibat kelelahan dan panik,” ujarnya.
Ano menuturkan, penurunan tingkat kecelakaan dibandingkan dua hari sebelumnya, tidak terpelas dari tindakan preventif petugas. Mereka senantiasa mengimbau wisatawan tidak berenang di zona berbahaya.
“Jumlah wisatawan hari ini (kemarin) justru lebih banyak dibanding dua hari sebelumnya, karena itu kami lebih meningkatkan kewaspadaan, meskipun jumlah anggota kami terbatas,” tuturnya.
Seperti liburan-liburan sebelumnya, kata Ano, Balawista mengerahkan seluruh personelnya melakukan penjagaaan. Pihaknya juga mendapatkan bantuan tenaga dari para relawan. “Jumlah anggota kami 30 orang ditambah relawan,” tuturnya.
Seperti diberitakan Radar Tasikmalaya (Grup JPNN) dalam Laut Selatan Seret Puluhan Turis, sejak H+1 Lebaran hingga Selasa (21/8), sebanyak 21 turis lokal terseret arus laut Pangandaran dan bisa diselamatkan petugas Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista).
Ketua Balawista Dodo Taryana berharap wisatawan yang beraktivitas di pantai selalu berhati-hati dan mematuhi setiap imbauan petugas Balawista. “Jangan memberanikan diri berenang jauh ke tengah. Patuhi setiap rambu dan imbauan petugas dan gunakan alat bantu berenang seperti ban dan papan selancar,” sarannya. (nay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PNS Nakal Bakal Diekspos di Media
Redaktur : Tim Redaksi