Lagu Khusus untuk Brigadir J Batal Dinyanyikan, Gantinya Tak Kalah Mengharukan

Selasa, 23 Agustus 2022 – 17:42 WIB
Guru Besar Universitas Terbuka Prof Maximus Gorky Sembiring (kanan) saat menyanyikan lagu Anakku Na Burju. Foto tangkapan layar YouTube Universitas Terbuka TV

jpnn.com, PONDOK CABE - Guru Besar Universitas Terbuka (UT) Prof Maximus Gorky Sembiring punya cerita tersendiri dengan lagu yang dibawakannya saat upacara wisuda periode II.

Menurut Prof Gorky, seharusnya saat penyerahan ijazah sarjana hukum atas nama Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, ada lagu khusus yang akan dibawakan.

BACA JUGA: Ayah Brigadir J Hadiri Wisuda UT, Ada Cerita soal 2 Keinginan Tak Terlaksana

"Lagunya ciptaan Pak Samuel Hutabarat, ayahanda Brigadir J. Sudah saya hafalin liriknya dan latihan tadi malam," kata Prof Gorky yang ditemui JPNN.com di UTCC, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Selasa (23/8)

Beberapa kali latihan dan mengulanginya liriknya, Prof Gorky tiba-tiba memutuskan untuk tidak menyanyikannya saat wisuda UT periode II tahun 2022.

BACA JUGA: Suasana Haru Wisuda di UT, Keluarga Brigadir J: Ini Bunga untuk Yosua

Dia mengaku tidak bisa menyanyikannya karena maknanya terlalu dalam.

"Hanya baca liriknya saya sudah menangis, apalagi kalau menyanyikannya. Saya enggak sanggup," cetusnya.

Dia menyebutkan lagu ciptaan ayahanda Brigadir J itu berisi isi hati orang tua kepada anaknya ketika perjuangannya membesarkan anak berakhir duka.

Di lagu itu, lanjutnya, Samuel mencurahkan bagaimana dirinya tidak pernah menyangka putranya akan pergi dengan cara tragis.

"Samuel dalam lagunya berharap apa yang dialaminya itu tidak terjadi kepada anak-anak lain," terangnya.

Setelah berdiskusi dengan keluarga Brigadir J, Prof Gorky menggantinya dengan lagu Anakku Na Burju.

Lagu tersebut isinya berupa harapan orang tua agar anaknya berhasil.

Pilihan Prof Gorky tepat. Saat menyanyikan lagu tersebut, tidak hanya Samuel dan keluarganya yang menangis.

Rektor UT Prof Ojat Darojat, dekan Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), para wisudawan, civitas academika UT, serta undangan pun serentak menitikkan air mata.

Sementara, Samuel mengapresiasi perhatian dan bantuan yang diberikan UT kepada keluarganya sehingga bisa mewakili putranya menerima ijazah sarjana hukum.

"Anak kami almarhum Yoshua telah menyelesaikan studinya sebelum dia meninggal dunia. Hari ini kami mewakilinya," ujar Samuel Hutabarat. (esy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler