Salah satu lagu yang sedang populer di Vietnam saat ini tidaklah mengambil tema biasa, seperti cerita cinta atau sejenisnya. Melainkan lagu soal virus corona yang sedang mewabah di banyak negara. Lagu 'Virus Corona' dibawakan band Gafarock dari Indonesia sudah ditonton lebih dari 3 juta orang Di Vietnam, lagu mengenai virus corona di YouTube bahkan ditonton 10 juta orang Dokter mengatakan lagu bernada riang bisa menjadi pembawa pesan penting soal kesehatan

 

BACA JUGA: Bupati Lebak Imbau Warga Cegah Virus Corona, Nih Caranya

Pemerintah di beberapa negara Asia Tenggara mulai menggunakan lagu untuk menyampaikan pesan untuk menghindari penyakit COVID-19, seperti dengan mencuci tangan.

Kementerian Kesehatan Vietnam meluncurkan sebuah lagu yang bernada riang mengenai bagaimana menghindari virus corona.

BACA JUGA: Cegah Virus Corona, Personel AAL Diingatkan Jaga Etika Pergaulan Hingga Cuci Tangan

Videonya di YouTube sudah ditonton sebanyak 9,4 juta kali, sementara versi dalam bahasa Inggris sudah ditonton 1,2 juta penonton.

Lagu berjudul 'Ghen Cô Vy' menampilkan tokoh kartun yang menganggap virus corona sebagai pengganggu pasangan yang sedang pacaran.

BACA JUGA: Menristek Bambang Dorong Eijkman Temukan Vaksin Corona

Nada lagu sendiri diambil dari sebuah video yang sedang populer di TikTok.

Dalam video animasi tersebut juga ditunjukkan bagaimana cara mencuci tangan yang benar, perlunya menggunakan masker, menghindari kumpulan banyak orang.

Rasa nasionalisme ditampilkan dengan berkibarnya bendera Vietnam disertai tulisan "Vietnam bertekad melawan penyakit ini." External Link: Twitter @DOHgovph: DOH IS OFFICIALLY ON TIKTOK!Musical score Learn protective measures against COVID-19 in this TikTok video! Join the #covidance challenge!

 

Di Indonesia, lagu berjudul 'Virus Corona' dibawakan oleh kelompok band 'Gafarock'.

Disebutkan lagu ini mengajak pendengarnya untuk "selalu waspada, berjaga-jaga, serta doa selamat untuk bangsa ini dari virus corona".

Lagu yang dibawakan dalam empat bahasa, yakni bahasa Sunda, Jawa Ngapak, Jawa, dan Indonesia, ini diakui bukan dimaksudkan sebagai gurauan.

Di kanal YouTube band tersebut, sudah lebih dari 3 juta orang yang menonton lagu yang nada aslinya dari lagu 'Jaranan', karya Ki Hadisukatno.

Sementara di Filipina, Departemen Kesehatan-nya membuat video TikTok mengenai langkah yang harus dilakukan untuk memerangi COVID-19, dengan pesan "stop, jangan pegang wajah" dan "ikuti aturan kalau sedang batuk". External Link: Bangkok's rail network put out a song-and-dance number to reassure commuters.

 

Di Thailand, ada pula video YouTube yang menampilkan BTS, tapi bukan band K-pop ternama asal Korea Selatan, melainkan BTS kependekan dari Layanan Kereta Bangkok.

Badan layanan publik ini mengeluarkan sebuah lagu menggambarkan para pekerja yang membersihkan pegangan tangan di dalam kereta dan tempat-tempat lain.

Kelompok band BTS sendiri harus membatalkan konser mereka, setelah virus corona mewabah.

Di Inggris, dengan lebih dari 320 kasus dan empat kematian, seorang politisi mengirimkan pesan ke publik mengenai perlunya mencuci tangan. External Link: Twitter @bbc5live

 

Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengatakan kepada pendengar radio agar menyanyikan lagu 'Happy Birthday' atau lagu kebangsaaan 'God Save the Queen', ketika mereka mencuci tangan selama 20 detik.

Di Vietnam sudah ada 30 kasus positif virus corona, 16 orang diantaranya dinyatakan sudah sembuh.

Beberapa sekolah di Vietnam ditutup selama satu bulan, tidak lama setelah COVID-19 menjangkit banyak warga di China.

Di Filipina, ada 20 kasus, dengan kematian pertama di luar China di awal Februari.

Di Thailand ada lebih dari 50 kasus dan satu kematian. Photo: Banyak hal yang dilakukan untuk mengusir kejenuhan dan rasa bosan di karantina di Pulau Natuna. Salah satunya anggota TNI berkaraoke. (Supplied: Istimewa - ABC News)

 

Sudah ada 19 kasus positif COVID-19 di Indonesia, setelah selama berminggu-minggu Pemerintah RI mengatakan tidak menemukan kasus, padahal sebelumnya ada penerbangan langsung dari Bali ke Wuhan, kota dimana virus corona berasal.

Beberapa dokter Indonesia muncul di Tiktok menggambarkan bagaimana mencuci tangan yang benar, sementara anggota TNI yang mengawal para mahasiswa yang pulang dari Wuhan di Pulau Natuna menggelar karaoke saat meeka dikarantina. Lagu bisa mengurangi kepanikan

Dr Steph Davis, seorang dokter di Canberra yang juga pakar penyakit menular di Australian National University mengatakan menyebarkan pesan kesehatan ke masyarakat lewat lagu adalah hal yang baik dilakukan.

"Luar biasa mendengar lagu-lagu bernada riang. khususnya bagi anak-anak akan cepat menangkap pesannya," kata Dr Davis.

"Kita tahu hal utama yang bisa kita lakukan agar tidak terkena virus, dan mencegah kita menularkan ke orang lain, adalah mencuci tangan."

Ia mengatakan mencuci tangan dengan teratur, tidak saja mencegah penyebaran COVID-19 tapi juga penyakit lain seperti diare, flu dan penyakit pernapasan lainnya.

Selain lagu, banyak cara lain yang digunakan oleh warga di daerah-daerah yang terkena virus corona untuk tetap semangat.

Di Iran, pekerja kesehatan setempat berjoget di rumah sakit untuk menghilangkan stress. External Link: Twitter Farnaz Fassihi:Another great video of Iranian medical staff treating coronavirus, strained & intimidated, dance to keep spirits up.

 

Dengan adanya lebih dari 7.000 kasus dan lebih dari 230 kematian, Iran menjadi salah satu negara yang paling parah setelah China, Italia, dan Korea Selatan.

Sementara di Twitter beredar video anjuran agar lagi berjabat tangan untuk menghindari penyebaran virus. Sebalinya disarankan melakukan "Jabat Wuhan", dengan menyampaikan salam dengan kaki. External Link: Twitter @V_actually

 

Menurut Dr Davis, upaya-upaya untuk "meringankan keadaan" merupakan hal yang bisa mengalihkan perhatian dari pemberitaan di media yang kadang berlebihan soal virus corona.

"Panik itu tidak berguna dalam situasi apapun, tidak masalah sampai seberapa buruk keadaannya. Panik bukanlah respon yang bagus. Ini sama sekali tidak membantu kita menguasai keadaan dan melakukan sesuatu untuk melindungi kesehatan kita," kata Dr Davis.

Ia mengatakan media memainkan peran penting sehingga perlu memberitakan dengan bertanggungjawab.

Lebih dari 113 ribu orang di seluruh dunia dinyatakan terinfeksi penyakit COVID-19 dan lebih dari 4 ribu meninggal, sementara 62.500 diantaranya dinyatakan sudah sembuh.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Melki Yakin Pak Jokowi Berbuat yang Terbaik untuk Negeri Ini

Berita Terkait