jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa laju pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta alami penyusutan selama pandemi Covid-19.
Kata Anies, penyusutan laju pertumbuhan ekonomi tersebut disebabkan penurunan konsumsi rumah tangga dan investasi.
BACA JUGA: Anies dan DPRD Sepakat, APBD DKI 2020 Menyusut Rp 24 Triliun
"Realisasi perekonomian Jakarta pada triwulan II mengalami kontraksi sebesar -8,22 persen. Melambatnya pertumbuhan ekonomi pada triwulan II disebabkan oleh penurunan konsumsi rumah tangga dan investasi," kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (3/11).
Selain itu, lemahnya permintaan global juga berkontribusi terhadap perlambatan perekonomian melalui ekspor.
BACA JUGA: Siapa yang Kenal dengan 4 Pemuda Ini? Siap-siap Saja
Adapun menurunnya daya beli masyarakat disebabkan adanya pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan work from home (WFH).
"Kebijakan pergerakan masyarakat melalui PSBB serta WFH yang berdampak pada penurunan pendapatan serta kemampuan membayar upah sehingga berlanjut pada pemutusan hubungan kerja. Hal ini akan menyebabkan penurunan daya beli masyarakat," ujar Anies.
BACA JUGA: Pria Berkaus Doraemon Ini Namanya Aris, Tetap Waspada
Hingga Juni 2020 saja, realisasi pendapatan daerah DKI Jakarta hanya mencapai Rp 23,88 triliun atau 29,04 persen dari rencana sebesar Rp 82,19 triliun. (mcr1/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi