MEDAN - Sebuah kecelakaan lalu lintas kembali mengusik rasa kemanusiaan kita. Lima korban yang sekarat terhimpit dalam mobil yang ringsek, berjuang melawan maut tanpa pertolongan selama 3 jam.
Setelah para korban dibawa polisi dibantu warga sekitar ke rumah sakit, barang-barang berharga milik mereka sudah lenyap. Bahkan seorang korban akhirnya meninggal dunia karena terlambat mendapat pertolongan. Sedangkan supir truk tangki dikabarkan sempat melarikan diri.
Kecelakaan ini dialami lima jurnalis elektronik dan media cetak, Minggu (5/5) sekitar pukul 02.35 WIB. Mobil yang mereka tumpangi, Daihatsu Xenia BK 1506 HG bertabrakan dengan mobil tangki pengangkut minyak sawit (CPO) BK 9002 CI di Km 13, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, persisnya di depan Gang Horas.
Kelima jurnalis itu masing-masing Didi Syahputra (23) kontributor TV One, Irvan Purba (34) kontributor Trans TV, Bambang Suhandoko (28) wartawan POSMETRO Binjai-POSMETRO Langkat, Aswin (32) Wartawan Saktia Bakti dan Devi Yanti (24) jurnalis mantan wartawati Metro 24 Medan.
Para pencari berita itu baru ditolong polisi yang tiba di lokasi sekitar pukul 05.30 WIB. Bersama warga, polisi membawa korban dibawa ke RS Sundari. Didi Syahputra akhirnya menghembuskan nafas terakhir karena terlambat mendapat perolongan.
Sedangkan tiga pasien lain yang kritis Irvan, Aswin dan Bambang, dirujuk ke rumah sakit lain yang memiliki peralatan medis lebih memadai. Irvan dan Aswin dirujuk ke RSUPH Adam Malik Medan dan Bambang dirujuk ke RS Sari Mutiara Medan. Sementara Devi Yanti yang mengalami luka ringan, dipersilakan rawat jalan.
Irvan dirawat di Rindu A Bedah Syaraf mengalami luka serius dibagian kepala dan pipi kiri. Sedangkan, Aswin yang dirawat di HDU (High Defensif Unit) IGD mengalami patah tulang di bagian kaki dan luka robek pada bagian pinggang dan punggung. “Tim medis masih memberikan pertolongan kepada kedua pasien ini,” kata perawat singkat saat ditemui di rumah sakit itu.
Setelah para korban sadar, mereka baru mengetahui barang-barang mereka hilang berupa camera record (handycam), laptop, handpone, jam tangan, camera foto dan dompet. Bahkan, Id Card para wartawan tersebut dikabarkan menghilang. Barang-barang berharga milik korban itu diduga hilang sebelum atau saat dievakuasi.
Sejauh ini belum diketahui pasti apa penyebab lakalantas yang menewaskan satu orang wartawan tersebut. Informasi pun beredar simpang siur di lapangan. Ada yang menyebut, sopir truk diduga ngantuk hingga ‘memakan’ jalan ke kanan. Kondisi ini membuat pengemudi Xenia, Aswin kaget dan mencoba menghindar.
Sayang, upaya Aswin gagal hingga menabrak bamper samping ban mobil tangki di bagian belakangnya. Informasi lain mengatakan, Aswin mengemudi dalam keadaan mengantuk dan tidak menyadari telah menabrak sisi kanan mobil truk tangki yang datang dari arah berlawanan.
Akibat tabrakan tersebut, mobil Xenia terpental ke pinggir parit dan remuk di bagian depan. Bahkan, kondisinya sangat parah karena mesin mobil terlihat terduduk. Sementara, truk tangki yang menjadi lawan lakalantas, hanya mengalami penyok di bagian kap ban belakang. Sementara, pasca kejadian sopir truk tangki dikabarkan sempat lari sebelum akhirnya menyerahkan diri ke polisi.
Kasat Lantas Polresta Medan, Kompol Budi Hendrawan yang ditanyai seputar kejadian ini mengatakan pihaknya sudah melakukan olah TKP dan memintai sejumlah keterangan saksi termasuk supir tangki CPO dan kernetnya. “Sudah kita lakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi,” ungkapnya.
Dalam keterangan saksi yakni Sudiyono bahwa dirinya membawa CPO dari Aceh menuju Kawasan Industri Medan (KIM), laju truk tangki pelan, karena muatan full CPO. “Muatan CPO jadi jalan pelan itu,” ungkap mantan Kapolsekta Medan Baru ini.
Untuk itu, mobil CPO dan mobil Xinea sudah diamankan ke Polsek Sunggal bersama supir truk dan kernetnya. “Kalau truk dan mobil diamankan di Polsek Sunggal, kalau kronologis kejadian mobil Xenia datang dr arah medan ke binjai menabrak mobil tangki CPO bermuatan yangg datang dari arah Binjai ke Medan,” jelas perwira melati satu ini.
Bagi korban selamat belum dilakukan pemeriksaan. “Korban selamat belum kita minta keterangan, karena masih dirawat dirumah sakit,” sebutnya.
Terkait sejumlah barang milik korban yang hilang, Kompol Budi belum mau menanggapinya.(mag-13/gus)
Setelah para korban dibawa polisi dibantu warga sekitar ke rumah sakit, barang-barang berharga milik mereka sudah lenyap. Bahkan seorang korban akhirnya meninggal dunia karena terlambat mendapat pertolongan. Sedangkan supir truk tangki dikabarkan sempat melarikan diri.
Kecelakaan ini dialami lima jurnalis elektronik dan media cetak, Minggu (5/5) sekitar pukul 02.35 WIB. Mobil yang mereka tumpangi, Daihatsu Xenia BK 1506 HG bertabrakan dengan mobil tangki pengangkut minyak sawit (CPO) BK 9002 CI di Km 13, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, persisnya di depan Gang Horas.
Kelima jurnalis itu masing-masing Didi Syahputra (23) kontributor TV One, Irvan Purba (34) kontributor Trans TV, Bambang Suhandoko (28) wartawan POSMETRO Binjai-POSMETRO Langkat, Aswin (32) Wartawan Saktia Bakti dan Devi Yanti (24) jurnalis mantan wartawati Metro 24 Medan.
Para pencari berita itu baru ditolong polisi yang tiba di lokasi sekitar pukul 05.30 WIB. Bersama warga, polisi membawa korban dibawa ke RS Sundari. Didi Syahputra akhirnya menghembuskan nafas terakhir karena terlambat mendapat perolongan.
Sedangkan tiga pasien lain yang kritis Irvan, Aswin dan Bambang, dirujuk ke rumah sakit lain yang memiliki peralatan medis lebih memadai. Irvan dan Aswin dirujuk ke RSUPH Adam Malik Medan dan Bambang dirujuk ke RS Sari Mutiara Medan. Sementara Devi Yanti yang mengalami luka ringan, dipersilakan rawat jalan.
Irvan dirawat di Rindu A Bedah Syaraf mengalami luka serius dibagian kepala dan pipi kiri. Sedangkan, Aswin yang dirawat di HDU (High Defensif Unit) IGD mengalami patah tulang di bagian kaki dan luka robek pada bagian pinggang dan punggung. “Tim medis masih memberikan pertolongan kepada kedua pasien ini,” kata perawat singkat saat ditemui di rumah sakit itu.
Setelah para korban sadar, mereka baru mengetahui barang-barang mereka hilang berupa camera record (handycam), laptop, handpone, jam tangan, camera foto dan dompet. Bahkan, Id Card para wartawan tersebut dikabarkan menghilang. Barang-barang berharga milik korban itu diduga hilang sebelum atau saat dievakuasi.
Sejauh ini belum diketahui pasti apa penyebab lakalantas yang menewaskan satu orang wartawan tersebut. Informasi pun beredar simpang siur di lapangan. Ada yang menyebut, sopir truk diduga ngantuk hingga ‘memakan’ jalan ke kanan. Kondisi ini membuat pengemudi Xenia, Aswin kaget dan mencoba menghindar.
Sayang, upaya Aswin gagal hingga menabrak bamper samping ban mobil tangki di bagian belakangnya. Informasi lain mengatakan, Aswin mengemudi dalam keadaan mengantuk dan tidak menyadari telah menabrak sisi kanan mobil truk tangki yang datang dari arah berlawanan.
Akibat tabrakan tersebut, mobil Xenia terpental ke pinggir parit dan remuk di bagian depan. Bahkan, kondisinya sangat parah karena mesin mobil terlihat terduduk. Sementara, truk tangki yang menjadi lawan lakalantas, hanya mengalami penyok di bagian kap ban belakang. Sementara, pasca kejadian sopir truk tangki dikabarkan sempat lari sebelum akhirnya menyerahkan diri ke polisi.
Kasat Lantas Polresta Medan, Kompol Budi Hendrawan yang ditanyai seputar kejadian ini mengatakan pihaknya sudah melakukan olah TKP dan memintai sejumlah keterangan saksi termasuk supir tangki CPO dan kernetnya. “Sudah kita lakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi,” ungkapnya.
Dalam keterangan saksi yakni Sudiyono bahwa dirinya membawa CPO dari Aceh menuju Kawasan Industri Medan (KIM), laju truk tangki pelan, karena muatan full CPO. “Muatan CPO jadi jalan pelan itu,” ungkap mantan Kapolsekta Medan Baru ini.
Untuk itu, mobil CPO dan mobil Xinea sudah diamankan ke Polsek Sunggal bersama supir truk dan kernetnya. “Kalau truk dan mobil diamankan di Polsek Sunggal, kalau kronologis kejadian mobil Xenia datang dr arah medan ke binjai menabrak mobil tangki CPO bermuatan yangg datang dari arah Binjai ke Medan,” jelas perwira melati satu ini.
Bagi korban selamat belum dilakukan pemeriksaan. “Korban selamat belum kita minta keterangan, karena masih dirawat dirumah sakit,” sebutnya.
Terkait sejumlah barang milik korban yang hilang, Kompol Budi belum mau menanggapinya.(mag-13/gus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Radar Kualanamu Tetap Terkoneksi dengan Polonia
Redaktur : Tim Redaksi