jpnn.com - JAKARTA - Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas mengatakan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memiliki peluang besar menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang pensiun pada Desember 2022.
"Secara normatif, KSAL (Laksamana Yudo Margono) memiliki peluang cukup besar untuk menjadi Panglima TNI mendatang," kata Anton Aliabbas melalui layanan pesan, Rabu (7/9).
Dosen Universitas Paramadina itu merujuk Pasal 13 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, sehingga menganggap Laksamana Yudo berpotensi menjadi panglima.
BACA JUGA: Kang TB Sudah Bertemu Panglima TNI dan KSAD: Kesimpulannya, Semuanya Baik-Baik Saja
Adapun Pasal 13 Ayat 3 UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI menyatakan bahwa jabatan panglima sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai kepala staf angkatan.
Selain pasal tadi, Anton juga mengatakan bahwa Joko Widodo (Jokowi) selama sejak menjabat Presiden RI pada 2014 belum pernah menempatkan sosok KSAL menjadi Panglima TNI. "Hanya KSAL yang belum mendapat giliran menjabat posisi Panglima TNI (di era Jokowi, red),” ungkapnya.
BACA JUGA: Beredar Foto Bertemu Hadi Tjahjanto, KSAD Jenderal Dudung Disebut Calon Panglima TNI
Pengamat militer itu mengatakan Jokowi sebenarnya punya visi mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim semasa menjadi presiden.
Menurut Anton, hal itu juga yang mendasari posisi Yudo diuntungkan menjadi Panglima TNI, setelah masa dinas Andika berakhir pada Desember 2022.
BACA JUGA: Laksamana Yudo Masih Berpeluang Gantikan Jenderal Andika Sebagai Panglima TNI
"UU TNI memang tidak mewajibkan presiden untuk menerapkan rotasi secara bergiliran bagi sosok Panglima TNI, (tetapi) alasan memilih KSAL sebagai calon Panglima TNI sudah cukup kuat," ujar peraih doktoral di bidang pertahanan dari Cranfield University, Inggris itu. (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Aristo Setiawan