jpnn.com - JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memulai pengerjaan konstruksi proyek gedung Pertamina Energy Tower tepat di hari peringatan antikorupsi yang jatuh hari ini, Senin (9/12). Gedung yang terletak di kawasan Rasuna Epicentrum, Kuningan Jaksel itu nantinya akan menjadi representasi transformasi Pertamina menjadi world class energy company, sekaligus menjadi salah satu landmark baru Ibu Kota.
Groundbreaking (peletakan batu pertama) proyek ini dipimpin langsung oleh Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan berserta jajaran manajemen Pertamina di Kawasan Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan.
BACA JUGA: Dahlan Setuju Aset BUMN Tidak Dipisah Dari Keuangan Negara
"Pertamina Energy Tower ini ditargetkan selesai dibangun pada tahun 2020. Pembangunan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan ruang kantor bagi Pertamina dan seluruh anak perseroan dengan kapasitas sekitar 23 ribu orang pekerja," ujar Karen usai melakukan groundbreaking.
Selain itu, Pertamina Energy Tower juga akan menjadi kampus terintegrasi dengan konsep dan dukungan teknologi bangunan yang ramah lingkungan.
BACA JUGA: Dari Obrolan Santai Dua Gubernur, Ditemukan Solusi Kebutuhan Gula Kalbar
"Kampus ini akan menjadi salah satu Green Building di Indonesia dengan target memperoleh sertifikat green building dari the Green Building Certificate Institute pada level platinum dengan 55 persen kawasan berupa area terbuka hijau," papar Karen.
Gedung ini akan memiliki ketinggian sekitar 530 meter, 99 lantai, dan luas total bangunan 540.000m2 di atas lahan seluas 5,7 ha. Pertamina Energy Tower juga akan dilengkapi dengan fungsi-fungsi penunjang, seperti masjid berkapasitas 5 ribu orang, convention hall, energy center dan fasilitas olahraga.
BACA JUGA: Tahap Penyesuaian Pelaku dan Konsumen Properti
Dalam pembangunan ini, Pertamina Energy Tower melibatkan Skidmore Owings Merrill (konsultan utama) dan Turner International (konsultan project management). Keduanya terlibat dalam penggarapan proyek fenomenal gedung tertinggi di dunia Burj al Khalifa, Dubai-UEA, serta Rider Levett Bucknall sebagai konsultan quantity surveyor.
Sementara dari Indonesia proyek ini melibatkan PT Airmas Asri sebagai konsultan arsitek dan PT Wiratman & Associates sebagai konsultan struktur, KSO PT Pembangunan Perumahan dan PT Hutama Karya sebagai pelaksana proyek Central Energy Plant. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bio Sunah Ekspansi ke Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi