jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung melaksanakan perintah atau instruksi dari Presiden Joko Widodo agar menindak pelanggaran proses karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan tim yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo akan menindak tegas siapa pun yang terlibat masalah pelanggaran karantina.
BACA JUGA: Pimpin Upacara HUT Ke-41 Satpam, Kapolri Jenderal Listyo Berpesan Begini
Hal itu, ujar dia, sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu.
“Polri sudah menyiapkan langkah-langkah. Tim yang dibentuk Bapak Kapolri akan menindak tegas siapa pun yang terlibat menyangkut masalah pelanggaran karantina,” ungkap Irjen Dedi kepada wartawan di Mabes Polri, Rabu (2/2).
BACA JUGA: Presiden Jokowi Terima Aduan WNA soal Permainan Karantina, Uni Irma: Bikin Malu
Irjen Dedi menyebutkan Kapolri Jenderal Listyo sejak awal telah memberikan arahan kepada jajaran kepolisian khususnya di wilayah yang memiliki pintu masuk NKRI untuk melakukan pengawasan dan pengetatan terhadap protokol kesehatan (prokes) hingga proses karantina bagi para PPLN.
Menurutnya, Kapolri Jenderal Listyo juga telah meluncurkan aplikasi monitoring karantina Presisi.
BACA JUGA: Kapolri Beri Bocoran soal Konsep Sistem Keamanan di IKN Nusantara
Hal itu dilakukan untuk memastikan proses protokol kesehatan, masa karantina, hingga pencegahan penyebaran Covid-19 berbagai jenis varian.
“Untuk sistem kekarantinaan di Indonesia harus berjalan dengan baik, dari mulai kedatangan sampai dengan proses nanti pemantauan oleh monitoring aplikasi presisi yang sudah direspons oleh Bapak Kapolri sampai menuju ke hotel yang ditunjuk untuk melaksanakan karantina,” terang Dedi.
Jenderal bintang dua itu menjelaskan pelanggaran karantina harus ditindak tegas karena menyangkut masalah kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia.
Dia menuturkan bahwa Polri berupaya agar proses kekarantinaan di Indonesia berjalan dengan baik, mulai dari kedatangan sampai dengan pemantauannya.
Terkait penegakan hukum, mantan Kapolda Kalimantan Tengah itu menyebutkan, Polri telah melakukan penindakan terhadap oknum yang terlibat langsung dalam penyalahgunaan kekarantinaan.
“Khususnya Polda Metro Jaya sudah melakukan penindakan,” kata dia.
Upaya yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya itu, lanjut Dedi, akan diteruskan bersama-sama untuk melakukan dan memitigasi pelanggaran-pelanggaran kekarantinaan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.
“Ini merupakan komitmen Bapak Kapolri melakukan tindakan secara tegas sesuai prosedur hukum kepada siapapun yang melakukan pelanggaran,” ungkap Irjen Dedi.
Dia menyebutkan dari penyelidikan yang dilakukan, pelanggaran kekarantinaan dilakukan oleh oknum karena lemahnya pengawasan di bandara, mulai dari pintu kedatangan yang dimulai dari turun pesawat ada oknum-oknum yang menyalahgunakan kewenangannya.
Oknum tersebut menjemput kemudian menawarkan jasanya, yang membuat keresahan warga negara asing.
“Di situ nanti akan dipotong. Dari hasil komunikasi dan koordinasi dengan pihak imigrasi, tentunya sudah tidak ada lagi jalur-jalur tersebut, harus bersih dari orang-orang yang mencoba memanfaatkan situasi tersebut,” ujar Dedi.
Untuk mengantisipasi hal itu, Dedi mengatakan, Polri telah memasang aplikasi Monitoring Presisi di pintu keluar imigrasi sampai dengan pengantaran ke tempat hotel karantina, termasuk pada saat karantina.
“Jangan sampai ada pelanggaran-pelanggaran lain,” kata Irjen Dedi Prasetyo. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Boy