jpnn.com, MAKASSAR - Tim Kesehatan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VI mengobati sekitar 76 pasien korban gempa bumi bermagnituo 6,2 yang mengguncang wilayah Sulawesi Barat (Sulbar).
Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Penanggulangan Bencana Alam TNI AL Sulbar Kolonel (Mar) Y. Rudy Sulistyanto mengatakan 76 pasien yang ditangani Tim Kesehatan Lantamal VI itu berada di wilayah kepulauan.
BACA JUGA: TNI AL Distribusikan Bantuan Kepada Ratusan Korban Gempa Mamuju, Semoga Bermanfaat
"Semuanya itu pasien yang ada di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulbar," ujarnya melalui keterangan resminya, Jumat (22/1). Menurut Rudy, ada berbagai jenis keluhan penyakit oleh pasien. "Termasuk menjahit luka terbuka pasien," katanya.
Ia mengatakan, Tim Kesehatan Lantamal VI itu dipimpin langsung Kapten laut (K) drg Indra Cipta yang sehari-harinya bertugas di RSGM Lembaga Kedokteran Gigi (Ladokgi) Yos Sudarso Makassar.
BACA JUGA: Alhamdulillah, RS Regional Sulbar Sukses Operasi Pasien Covid-19 Korban Gempa Bumi
Menurut Rudy, selain bantuan logistik, Satgas Penanggulangan Bencana Alam TNI Sulbar juga mengirimkan Tim Kesehatan Lantamal VI untuk memberikan pelayanan kesehatan di Pulau Karampuang, Kabupaten Mamuju.
Rudy mengatakan, di Pulau Karampuang, tepatnya di Desa Nangka, itu unit kesehatan masih belum terlalu memadai.
Apalagi dengan bencana gempa yang melanda, masyarakat tambah sulit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Karena itu, Rudy menegsskan, sesuai dengan perintah dari Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Yudo Margono, afar seluruh unsur yang terlibat dalam operasi militer selain perang (OMSP) seperti kegiatan kemanusiaan ini, untuk selalu mendukung semua pelayanan.
Termasuk melayani keperluan kesehatan masyarakat yang terdampak bencana alam di Sulbar.
"Implementasi dari perintah Kasal tentang OMSP itu menyeluruh ke semua kehidupan sosial masyarakat. Pelayanan kesehatan termasuk dari operasi itu," ucapnya.
Pengobatan oleh Tim Kesehatan Lantamal VI ini mengobati 76 pasien.
Terdiri dari pasien umum 43 orang dan pengobatan gigi 35 orang, serta melakukan tindakan jahit pada salah satu kaki pasien oleh Letda Laut (K) Ferdy hendarto dan Serda APM Isyanto. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Boy