jpnn.com - Penyakit serangan jantung sudah tak lagi pandang bulu. Dia bisa menyerang orang tua hingga generasi muda, tanpa diduga.
Menurut data Kementerian Kesehatan pada 2013, sebanyak 39 persen penderita penyakit jantung di Indonesia berusia 44 tahun ke bawah. Lebih mengejutkan, sekitar 22 persen di antaranya berusia 15-35 tahun.
BACA JUGA: Kapan Waktu Terbaik untuk Olahraga selama Bulan Puasa?
Ada sejumlah faktor yang dapat memicu serangan jantung, seperti usia, merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol LDL yang tinggi, diabetes, riwayat serangan jantung dalam keluarga, kurang berolahraga, dan stres.
Penggunaan narkotika, riwayat preeklamsia, dan riwayat penyakit autoimun juga berpengaruh.
BACA JUGA: Cinta Laura: Aku Harus Jaga Penampilan
Jika Anda merasa memiliki satu-dua faktor tersebut, satu-satunya cara yang tak bisa ditawar untuk mencegah serangan jantung adalah dengan mengubah gaya hidup. Dilansir National Health Service UK, ada tiga langkah utama yang bisa Anda lakukan, seperti diet sehat dan seimbang, tidak merokok, dan mengatur tekanan darah pada level yang sehat.
1. Diet
BACA JUGA: Tips Olahraga Tetap Aman Bagi Penderita Hipertensi
Jangan mengartikan diet semata untuk menurunkan berat badan. Diet di sini berarti mengatur jenis makanan sekaligus jumlah makanan dengan tepat. Anda dapat mencegah serangan jantung dengan menjaga pola makan, yakni dengan membatasi asupan tinggi lemak jenuh karena akan membuat aterosklerosis (pengerasan arteri) memburuk.
Ini karena makanan yang mengandung lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol ‘jahat’ (low-density lipoprotein/LDL) dalam darah Anda. Lemak jenuh dapat ditemukan pada banyak makanan. Sebagian besar berasal dari sumber hewani, termasuk daging dan produk susu, serta beberapa sumber nabati, seperti minyak sawit dan minyak kelapa.
Sebaliknya, menyantap makanan yang mengandung lemak tak jenuh dapat meningkatkan kolesterol ‘baik’ (high-density lipoprotein/HDL) dan membantu mengurangi penyumbatan di arteri. Makanan tinggi lemak tak jenuh, antara lain ikan kaya asam lemak omega-3 (contohnya salmon, makerel, dan tuna), alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, dan minyak bunga matahari.
2. Merokok
Mungkin Anda sudah jenuh mendengar peringatan ini, dan paham betul dengan bahayanya untuk jantung. Namun, adakah cara yang lebih baik daripada berhenti merokok? Setop kebiasaan buruk ini sekarang juga, atau jantung Anda yang menjadi taruhannya.
Diperlukan tekad kuat serta pola pikir yang baru untuk memulainya. Tanpa ini, Anda akan cenderung gagal berkali-kali dan sulit lepas dari tembakau. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ingin melakukan terapi berhenti merokok.
3. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi yang tak terkontrol dan berkepanjangan dapat membuat arteri dan jantung berada di bawah tekanan. Akibatnya, risiko serangan jantung akan meningkat.
Jagalah tekanan darah Anda tetap normal dengan cara:
1. Diet sehat. Kurangi garam dalam makanan dan konsumsilah banyak sayur-sayuran dan buah-buahan. Menerapkan diet rendah lemak dan tinggi serat telah terbukti dapat membantu menurunkan tekanan darah.
2. Tidak minum alkohol terlalu banyak. Selain dapat melambungkan berat badan, minum alkohol terlalu banyak juga dapat menaikkan tekanan darah.
3. Mempertahankan berat badan ideal. Kelebihan berat badan memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dalam memompa darah, yang kemudian dapat melonjakkan tekanan darah.
4. Berolahraga secara rutin. Beraktivitas fisik dapat menjaga hati dan aliran darah tetap dalam kondisi stabil, sehingga memengaruhi tekanan darah. Olahraga intensitas rendah seperti berjalan kaki, berenang, dan bersepeda dianjurkan.
Tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai. Baik untuk Anda yang belum pernah mengalami serangan jantung, ataupun yang sudah terkena. Awalnya mungkin tidak mudah, karena Anda telah terlalu nyaman dengan gaya hidup selama ini.
Namun, percayalah Anda akan mampu menjalaninya dengan baik, dan segala usaha yang dilakukan akan berbuah manis.(RH/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Kebiasaan Sehat ini Bisa Membantu Anda Panjang Umur
Redaktur & Reporter : Yessy