Para pilot menganggap bahwa perusahaannya telah mementingkan anggaran perusahaan diatas hidup para penumpangnya. Nyawa para penumpangpun menjadi taruhan dan selalu dalam bahaya. "Kami berada dalam tekanan karena perusahaan menggunakan bahan bakar sesedikit mungkin untuk menghemat uangnya," kata seorang sumber kepada salah satu stasiun televisi Belanda.
Beberapa pilot yang mengaku, mereka sering mendapatkan peringatan bahaya lantaran bahan bakarnya sudah menipis. Bahkan Ryanair beberapa kali pernah melakukan pendaratan darurat di Valencia Spanyol.
"Kami tidak ingin mengalami kecelakaan dari salah satu pesawat dan menewaskan semua penumpang," kata dia. Bahkan mantan pilot Ryanair Ian Somner kepada stasiun televisi tersebut mengatakan bahwa maskapainya merupakan perusahaan yang menindas, banyak melakukan kekerasan, intimidasi dan pelecehan.
Ryanair sendiri kini mengoperasikan pesawat Boeing 737-800 dan melayani hampir 240 ribu penumpang perhari dalam 1.500 penerbangan di kawasan Eropa.
Namun pengakuan para sumber di televisi Belanda itu langsung dibantah salah satu pejabat Ryanair Michael O'Leary. Michael menduga sumber-sumber anonim yang mengungkap penghematan bahan bakar maskapainya di itu adalah palsu. "Mereka sudah menyebarkan berita bohong. Program TV ini didasarkan pada klaim palsu yang dibuat sumber palsu," katanya. (THESUN/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Norovirus Merebak, 12 Tewas di Jepang
Redaktur : Tim Redaksi