jpnn.com, JAKARTA - Sprinter andalan Indonesia Lalu Muhammad Zohri kembali mendapat undangan untuk tampil pada kejuaraan internasional.
Kali ini sprinter asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, itu mendapat undangan untuk ambil bagian dalam Golden Grand Prix Osaka, Jepang, pada 19 Mei mendatang.
BACA JUGA: Jadi Pelatih Terbaik Asia, Eni Nuraini Kian Semangat Harumkan Indonesia
Itu merupakan yang kedua kalinya bagi Zohri mendapat panggilan untuk berlaga di ajang tersebut.
BACA JUGA: Lalu Muhammad Zohri Ungkap Kelemahan Terbesarnya
BACA JUGA: Lalu Muhammad Zohri Ungkap Kelemahan Terbesarnya
Pada 30-31 Maret lalu, pemuda 18 tahun itu juga diundang untuk tampil di Grand Prix Malaysia.
Hasilnya bisa dibilang cukup memuaskan karena dia berhasil menjadi yang tercepat dengan waktu 10,20 detik. Zohri pulang dengan membawa medali emas.
BACA JUGA: Pelatih Atletik Indonesia Eni Nuraini jadi Terbaik Asia 2019
Capaian apik yang diraihnya di Kejuaraan Atletik Asia lalu yang mengantar Zohri untuk berkompetisi di Jepang.
Catatan waktunya 10,13 detik sudah masuk dalam limit yang dirasa bisa bersaing dalam kompetisi tersebut.
Kendati demikian, nyatanya Zohri belum terlalu percaya diri mampu memberi warna dalam persaingan di kejuaraan itu.
“Saya pelari undangan, nggak tahu bisa sampai final atau nggak,” kata Zohri, Minggu (12/5).
Pelatih Pelatnas Eni Nuraeni juga tidak terlalu menargetkan Zohri untuk melesat jauh.
Apalagi rentang waktu hanya sekitar dua minggu setelah kejuaraan terakhir yang diikuti.
Mustahil untuk mencapai waktu yang lebih signifikan dibanding rekor nasional yang baru dipecahkan Zohri.
“Lagi pula nggak ada nilai untuk kualifikasi Olimpiade. Jadi hanya ikut untuk terbiasa berkompetisi dan menambah pengalaman mereka,” tegas Eni.
Tidak hanya Zohri, tim estafet 4x100 meter bakal turut tampil di kejuaraan tersebut.
Eni bakal menurunkan formasi tim yang sama dengan M. Bisma Diwa Abina sebagai pelari utama, diikuti Zohri, kemudian Eko Rimbawan pelari ketiga, dan Bayu Kertanegara sebagai pelari terakhir.
Jika mampu menjadi kampiun di ajang itu, merupakan bonus bagi tim estafet.
Namun, Eni berharap tim mampu mencatatkan waktu yang lebih baik lagi dibanding saat mengikuti IAAF World Relays Championships di Yokohama, Jepang.
Mereka gagal menembus final setelah menjadi urutan ketujuh dengan membukukan waktu 39,39 detik.
Padahal jika tim ingin mampu lolos ke kualifikasi olimpiade, mereka harus mampu untuk berlari di bawah 39 detik atau bahkan mempertajam rekornas saat ini 38,77 detik. (feb)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lalu Muhammad Zohri Buru Poin Olimpiade 2020 di Malaysia Open
Redaktur & Reporter : Ragil