jpnn.com - MATARAM - Sekretaris DPW PPP NTB Muhammad Akri mengatakan, dari sejumlah nama tokoh yang disebut-sebut akan maju di pemilihan gubernur NTB, baru pendukung Lalu Rudy Irham Srigede yang membuka komunikasi dengan PPP.
PPP yang menguasai enam kursi di DPRD NTB tentu tidak begitu cepat menentukan sikap politik. Pelaksanaan pilgub NTB yang masih lama membuat partai ini lebih selektif mempelajari siapa bakal calon kepala daerah pengganti TGB itu.
BACA JUGA: PDIP Umumkan Pendamping Rano Bulan Depan
Menurut Akri, pada prinsipnya PPP menginginkan pemimpin yang benar-benar mampu menyejahterakan rakyat. Menurut dia, PPP juga punya banyak kader potensial yang dapat diusung pada pilgub mendatang.
"Memang baru orangnya (pendukung) Lalu Rudy yang pernah membangun komunikasi dengan kami, tapi tentu kami lebih selektif dalam menentukan pasangan calon," kata Akri kepada Lombok Post (Jawa Pos Group) kemarin.
BACA JUGA: Di Acara Gerindra, Ridwan Kamil Didoakan Jadi Gubernur
Dikatakan, banyak tokoh yang berpotensi maju pada pilgub NTB 2018. Tidak saja yang berancang-ancang menggunakan kendaraan partai politik, tapi juga ada yang maju melalui mekanisme independen. Dengan begitu, pihaknya tetap mempelajari peta politik dan perkembangan politik yang terjadi.
Belajar dari pilkada 2015, kata Akri, PPP melihat kecenderungan bahwa masyarakat menginginkan banyak perubahan. Tidak heran jika msyarakat memilih pemimpin yang memiliki kapabilitas dan punya pengalaman dalam kepemimpinan.
BACA JUGA: Survei Terkini: Pendukung Ahok Masih Bisa ke Lain Hati
"Kita butuh pemimpin yang tidak sekadar cerdas, tapi memiliki seni memimpin dan peka terhadap persoalan rakyat," paparnya.
Sebagai partai politik tua di Indonesia, PPP dinilai punya strategi tersendiri dalam menentukan sikap politik. Bahkan kini PPP mulai merubah strategi politiknya dengan memperkuat basis di kalangan anak muda.
Pada pilkada serentak 2018, PPP berkomitmen memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dengan melibatkan seluruh masyarakat untuk mempelajari calon pemimpinnya. Penguasaan terhadap teknologi informasi menurut dia akan menjadi salah satu yang menentukan tingkat keterpilihan kepala daerah.
Selain itu, dia juga berharap calon pemimpin masa depan merupakan orang-orang yang dekat dengan media sehingga dapat leluasa menyerap informasi.
"Intinya ya kita berharap pemimpin masa depan yang gak gagap teknologi apalagi pemimpin yang gagal paham," pungkasnya. (tan/r9/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Gelontorkan Rp 450 Juta untuk Keluarga Korban Brexit
Redaktur : Tim Redaksi