Tipu Kolektor Keris, Raup Ratusan Juta

Selasa, 29 Oktober 2013 – 01:47 WIB

jpnn.com - LAMONGAN - Ada-ada saja cara menipu agar bisa meraup uang. Itu pula yang dilakukan Karmin, 80, warga Desa Ardirejo, Kecamatan Sambeng, yang dikenal sebagai paranormal alias dukun. Berbekal mulut manis dan dibantu seorang makelar, pria yang biasa disapa Mbah Min itu mampu meraup Rp 170 juta.

Kebanyakan korbannya adalah orang-orang yang suka klenik atau kolektor benda-benda magis. Modusnya, Mbah Min memasang Agus Hardiono, 40, warga sekampungnya, sebagai combe (makelar). Agus diminta menyaru sebagai Pak Udin, pemburu benda magis atau keris bertuah asal Jakarta. Keberadaan Agus kemudian dikabarkan Mbah Min kepada para tamu yang butuh bantuannya sebagai paranormal.

BACA JUGA: Sakit Hati, Bunuh Dua Istri Siri

Kabar itu lantas tersebar dari mulut ke mulut. Akhirnya banyak orang yang menawarkan keris ke rumah Mbah Min. "Oleh Mbah Min, pemilik keris diberi nomor handphone Pak Udin. Pemilik keris diminta berkomunikasi langsung dengan dia," ujar Kapolsek Sambeng AKP Syaifuddin seperti diberitakan Radar Bojonegoro, Selasa (29/10).

Syaifuddin menuturkan, sebelumnya Mbah Min mengakali korban. Sebelum dijual ke Pak Udin, keris itu harus dites dulu dengan kekuatan supranaturalnya. Saat itu Mbah Min mengatakan bahwa kebanyakan keris yang akan dijual berkualitas dan memiliki kekuatan magis yang dahsyat.

BACA JUGA: Ekspedisi Kereta Api, Modus Baru Pengiriman Narkoba

"Karena percaya, pemilik keris menawarkan koleksinya dengan harga sangat tinggi. Ketika ditawarkan, Pak Udin sanggup membelinya dengan harga Rp 1 miliar per keris," terang Syaifuddin.

Dari sini Mbah Min mulai melakukan aksinya. Kepada pemilik keris, dia mengatakan ada syarat tertentu agar Pak Udin mau membeli. Keris itu harus bersarung. Sarung keris harus dipesan khusus dari Madiun seharga Rp 1,7 juta per buah.

BACA JUGA: Kejati Kantongi SPDP Kasus Pembunuhan Holly

Karena tergiur harga penawaran Pak Udin, para pemilik keris asal Surabaya akhirnya memesan sarung keris yang ditawarkan Mbah Min. Bahkan, mereka langsung memesan 100 sarung untuk 100 keris.

Namun, penipuan itu akhirnya terbongkar. Sabar, seorang pemilik keris, mengetahui bahwa keris miliknya belum terjual. Itu dia ketahui ketika mendatangi rumah Mbah Min.

Ketika ditanya, Mbah Min selalu menjawab bahwa Pak Udin masih di luar negeri. Dia lalu menyebut negara-negara seperti Nigeria, Kamboja, dan Tiongkok. "Karena tidak percaya dan merasa tertipu, Sabar akhirnya melaporkan ke polisi," ujar Syaifuddin, yang didampingi Kasubbaghumas Polres Lamongan AKP Umar Dhami.

Mendapat laporan itu, polisi bertindak. Syaifuddin dan anak buahnya segera menyelidiki dan lantas menangkap Mbah Min maupun Agus Hardiono di rumah mereka. Saat diperiksa, keduanya mengakui aksi penipuan tersebut. Dari hasil penipuan itu, Mbah Min meraup uang Rp 170 juta.

"Diduga masih banyak korban dari aksi penipuan Mbah Min. Kabarnya, ada guru dan anggota dewan yang tertipu. Kami masih mengembangkan kasus ini," tandasnya.(idi/JPNN)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Napi Nusakambangan Kendalikan Sindikat Narkoba


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler