jpnn.com - BERSANTAI sambil menonton program TV favorit memang menyenangkan. Tapi jangan salah, semakin lama anda menonton TV, arteri dalam tubuh akan kaku dan ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung di kemudian hari.
"Fakta bahwa arteri anda tidak elastis, maka akan meningkatkan risiko terkena hipertensi serta penyakit kardiovaskuler lain di kemudian hari," kata epidemiolog senior di Maastricht University di Belanda, Sabel Ferreira, seperti dilansir laman Reuters.
BACA JUGA: Pria Usia 40-an Tahun Rawan Obesitas
Pada studi ini, peneliti ingin melihat apakah tanda awal kerusakan yang disebabkan jarang beraktivitas bisa dideteksi pada orang dewasa muda. Mereka menggunakan data dari 373 perempuan dan laki-laki yang mengisi kuisioner tentang kegiatan nonton TV, olahraga, dan kebiasaan lain di usia 32 tahun dan 36 tahun.
Peserta usia 36 tahun juga melakukan pengukuran ultrasound untuk melihat tingkat kekakuan beberapa arteri utama dalam tubuh. Peneliti menemukan peserta yang menghabiskan rata-rata 20 menit lebih untuk menonton TV per hari, memiliki arteri karotis (pembuluh darah utama di leher dan kepala) yang lebih kaku.
BACA JUGA: Obat Makin Laku Karena Cantumkan Efek Samping
Hasil yang sama terlihat juga pada kekakuan arteri femiralis di kaki. Ferreira mengatakan batas waktu menonton TV bagi orang dewasa muda yaitu dua jam, sama dengan rekomendasi American Academy of Pediatrics untuk waktu maksimum anak-anak menonton TV.
"Bahkan jika mereka melakukan aktivitas fisik, itu tidak akan memperbaiki efek buruk dari terlalu lama duduk. Anda harus tetap aktif dan tidak menghabiskan lebih dari dua jam duduk di depan TV, komputer, atau laptop per hari," kata Ferreira.
BACA JUGA: Daging Olahan Bikin Kualitas Sperma Berkurang
Sementara itu, profresor di University-Bloomington School of Public Health, Joel Stager mengatakan arteri yang kaku tidak akan menimbulkan masalah kesehatan secara langsung tapi akan muncul di kemudian hari. Ia menambahkan studi baru ini belum bisa membuktikan menonton TV adalah penyebab utama arteri jadi kaku. Bisa saja ada faktor lain.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tips Sehat Mengatasi Rambut Beruban
Redaktur : Tim Redaksi