jpnn.com - UMUMNYA orang yang mengkonsumsi obat akan menghindari efek samping, kecuali dalam kasus tertentu ketika efek sampingnya justru lebih bermanfaat. Namun menurut survei, obat justru semakin laku jika banyak mencantumkan efek samping.
Survey yang dimuat di jurnal Psychological Science ini dilakukan pada sejumlah pemirsa televisi. Segera setelah menonton iklan obat yang banyak efek sampingnya, para pemirsa tersebut cenderung untuk tidak membeli obat tersebut karena khawatir.
BACA JUGA: Daging Olahan Bikin Kualitas Sperma Berkurang
Namun hal yang sebaliknya teramati dalam beberapa pekan kemudian. Iklan obat yang banyak membuat efek samping justru membuat obat tersebut makin banyak dibeli, dibandingkan obat-obat yang hanya sedikit atau bahkan tidak mencantumkan efek samping.
Para ilmuwan yang melakukan penelitian berpendapat, pencantuman efek samping memberi kesan bahwa produk tersebut lebih jujur dan terbuka soal kekurangan-kekurangannya. Di mata pasien, hal itu menjadi daya tarik tersendiri meski awalnya mengkhawatirkan.
BACA JUGA: Tips Sehat Mengatasi Rambut Beruban
"Adanya peringatan efek samping meningkatkan daya tarik produk karena hal itu meningkatkan kepercayaan," kata peneliti Ziv Carmon, PhD, seperti dilansir laman Men's Health, Kamis (7/11).
Meski begitu, penggunaan obat tentu harus benar-benar mempertimbangkan rasio antara efek samping dengan manfaatnya. Diharapkan, suatu obat lebih banyak memberikan manfaat dibandingkan efek sampingnya, kecuali efek sampingnya memang lebih bermanfaat.
BACA JUGA: Bau Bayi Andil Membentuk Ikatan Emosional dengan Ibu
Dan justru karena itulah, penilaian terhadap rasio manfaat dan efek samping sangat tergantung dari perspektif yang digunakan. Agar tidak salah pilih, sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker saat memilih obat yang paling tepat.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kurang Vitamin D, Gangguan Fisik Di Usia Tua Bakal Menghadang
Redaktur : Tim Redaksi