jpnn.com - JAKARTA - Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Sutarman memenuhi panggilan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) di Jakarta Selatan, Kamis (5/9). Menurutnya, pertemuan itu memang membahas soal progres penanganan kasus tipikor di Bareskrim yang dinilai lamban oleh Kompolnas.
"Saya sudah jelaskan semuanya kepada beliau (komisioner Kompolnas), berapa kasus yang ditangani, berapa kasus yang sedang disidik, dan berapa yang sudah di lidik," kata Jenderal bintang tiga itu.
BACA JUGA: Disebut Suami Bunda Putri, Dirjen Kementan Irit Bicara
Namun secara tegas, Sutarman ogah disebut lamban menyelesaikan tindak pidana korupsi yang ditanganinya. Ia beralasan kasus yang ditangani Bareskrim sudah melebihi target anggaran yang disediakan.
Dijelaskannya, untuk tahun 2013 ini saja Bareskrim Polri dialokasikan anggaran untuk menangani 23 kasus korupsi. Nah, dalam prakteknya kasus yang ditangani sudah melampaui target.
BACA JUGA: Naik Prado Beli Alphard, Fathanah Terkesan jadi Orang Terhormat
"Bareskrim anggarannya untuk 23 kasus, dan kita sudah menyidik 34 kasus, sehingga sudah melebihi dari anggaran yang diberikan. Yang sudah selesai perkaranya ada 18," kata Sutarman.
Dalam menangani kasus korupsi, tambahnya, biaya penanganan satu kasusnya dibiayai oleh APBN sebesar Rp 208 juta. Kasus-kasu yang ditangani Bareskrim sendiri meliputi dugaan tipikor oleh penyelenggara negara seperti Gubernur, Bupati dan Walikota.
BACA JUGA: KY Diminta Selidiki PK Sudjiono Timan
"Saya kira dulu sudah dipublikasikan, seperti di Maluku Utara dulu, kita sudah menetapkan gubernur waktu itu (tersangka). Sekarang sudah dalam proses pemilukada, mungkin setelah pemilukada kita lanjutkan lagi penyidikannya," tegasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Buruh Geruduk Istana Negara
Redaktur : Tim Redaksi